Jakarta (Pendis) - Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qaumas menginginkan perayaan hari santri dirasakan oleh semua lapisan masyarakat tidak hanya oleh para santri.
"Mengapa hari santri itu harus menjadi hari kita semua karena ada nilai-nilai kebaikan dan nilai-nilai kebaikan adalah bagian dari kemanusiaan, ujar juru bicara Kementerian Agama, Anna Hasbie dalam Media Ghatering Hari Santri 2022 yang berlangsung di Pesantren Asshiddiqiyah, Jakarta Barat, Kamis (13/10/2022).
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 Tentang Hari Santri ditetapkan dan ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo bertepatan dengan tanggal 15 Oktober 2015. Dengan Kepres Nomor 22 tahun 2015 ini, maka Hari Santri telah resmi menjadi Hari Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober.
Lebih lanjut Anna menerangkan, santri memiliki peran besar dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Kata dia, banyak pahlawan negeri ini dari kalangan para santri.
Untuk itu, ia meminta kepada seluruh masyarakat untuk menjadikan hari santri milik bersama. "Jadi ketika kita merasa pesantren dan santri itu milik kita bersama jadi kita juga ingin memelihara dan mengawasi, selain ada nilai sejarah juga ada keinginan untuk meningkatkan dan menjadi lebih baik untuk semua," terangnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Staf Khusus Menteri Agama, Wibowo Prasetyo. Kata dia, Menteri Agama juga ingin melibatkan semua lapisan masyarakat dalam perayaan hari santri setiap tahunnya.
"Sesuai dengan arahan Menteri Agama, Yaqut Choli Chaumas, bagaimana melibatkan masyarakat atau publik secara luas untuk bisa bersama-sama memperingati hari santri apalagi hari santri payungnya sangat kuat," ujar Staf Khusus Menteri Agama, Wibowo Prasetyo.
Peringatan hari santri tahun ini mengangkat tema "Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan". Tema ini mencerminkan peran santri dalam membangun peradaban negeri ini.
"Kita tidak bisa membayangkan jika tidak ada para santri, ulama, kiyai, Indonesia tidak bisa merdeka seperti sekarang ini, jadi santri perannya sangat strategis bagi negeri kita yang tercinta ini," kata Wibowo.
Ia menjelaskan maksud dari berdaya ini menunjukkan bahwa santri mampu berkiprah di bidang mana saja, tidak hanya bidang agama.
"Bahwa kaum profesional lahir dari kalangan santri, artinya santri itu mampu bekerja di berbagai bidang tidak hanya ilmu agama."
Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren Waryono, pengasuh Pesantren Ashidiqqiyah Kiai Mahruz Iskandar, Kabiro HDI Kemenag RI Ahmad Fauzin, Kasubdit Pendidikan Alquran Mahruz, Kasubdit Pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah Siti Sakdiyah beserta awak media.
Bagikan: