Pesantren dan Diniyah, Paku Bumi Indonesia

Jumat, 16 Juni 2017 15:17 WIB
Pendis

Pesantren dan Diniyah, Paku Bumi Indonesia

Jakarta (Pendis) - Maraknya penolakan terhadap kebijakan baru Full Day School (FDS) Mendikbud Muhadjir Effendy sekali lagi bukan soal konflik Muhammadiyah dengan NU. Mendikbud yang berlatarbelakang Muhammadiyah yang punya kebijakan dan kalangan Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) dan Pondok Pesantren yang terkena imbas kebijakan notabene dimiliki oleh mayoritas warga NU.

Ini soal betapa MDT, Pondok Pesantren dan TPQ adalah lembaga pendidikan keagamaan Islam sebagai pakunya bumi Indonesia. Paku adalah penguatan yang menancap ke bumi nusantara. Yang menanamkan ke-Indonesiaan kita, ke-Islaman kita yang berdialektika secara apik dengan nilai-nilai budaya yang berkembang. Bumi Nusantara ini tidak akan berdiri kokoh kalau paku-paku itu hilang. Makanya MDT adalah pakunya bumi pertiwi Indonesia.

Pakunya Indonesia yang pertama adalah akhlak, karakter dan moralitas bangsanya. MDT telah secara konsen menanamkan akhlak kepada para santri sehingga kelak mereka tumbuh menjadi pribadi yang luhur. Innamal umamul akhlaqu ma baqiyat wa inhumu dzahabat akhlaquhum dzahabu (Hidup dan bangunnya suatu bangsa tergantung pada akhlaknya, jika mereka tidak lagi menjunjung tingi norma-norma akhlaqul karimah, maka bangsa itu akan musnah bersamaan dengan keruntuhan akhlaknya) demikian yang dikatakan dalam Syair Syauqy Bey.

Pendidikan pada MDT mengajarkan tentang pemahaman agama yang terbuka, moderat dan toleran. Rasa kecurigaan dan ujaran kebencian apalagi perintah untuk membunuh sesama tidak pernah akan ada. Santri di samping alim dalam agama namun diajarkan untuk menghargai dan menyayangi yang lain. Itu paku bumi kedua, MDT mengajarkan moderasi Islam khas Indonesia.

Paku bumi ketiga yang diajarkan MDT adalah komitmen dan loyalitas kepada negara. Mencintai tanah air dipahami sebagai bagian dari iman (hubbul wathon minal iman). Makanya dikembangkan tiga komitmen persaudaraan (tri ukhuwah), yaitu ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim), ukhuwah wathoniyah (persaudaraan sesama anak bangsa) dan ukhuwah basyariyah atau insaniyah (persaudaraan yang didasarkan atas kemanusiaan).

Pembelajaran pada MDT diajarkan oleh para kyai dan ustadz dengan cakrawala Islam yang luas. Makanya berbagai rujukan kitab diajarkan diramu menjadi asupan yang menjadikan santri menghargai perbedaan. Bagi kalangan santri MDT dan Pesantren pluralitas dan kebhinekaan adalah sunnatullah dan wajib mendapatkan tempatnya. Indonesia mempunyai PR besar agar bangsanya tetap menghargai kebhinekaan yang tunggal ika. Itu Paku Bumi yang keempat yang menyebabkan MDT tidak boleh tercerabut dari akar ke-Indonesiaan kita.

Apa yang diajarkan pada MDT dan pesantren adalah khazanah ke-Islaman yang sangat dialektis. Di satu sisi Islam dijunjung dan ditegakan, namun budaya lokal diakomodasi sedemikain rupa. Itu adalah mengadopsi ajaran Nabi Muhammad ketika berdakwah di Makkah dan Madinah tidak memberangus semua budaya yang ada namun beliau mewarnainya dengan ajaran Islam. Apa yang dilakukan Nabi juga dilakukan oleh para Walisongo yang berdakwah dengan pendekatan budaya.

Tugas Pak Presiden Joko Widodo dan para Menterinya sampai kepada jajaran dibawahnya untuk menjaga pakunya nusantara yaitu MDT, Pesantren dan TPQ. Banyak cara untuk menguatkan karakter bangsa tidak harus dengan FDS yang akan mencerabut paku bumi Indonesia ini.

Ini suara rakyat kecil, namun jangan remehkan karena seekor gajah akan dibuat kerepotan bahkan kematian hanya oleh seekor semut yang sangat kecil. Wallahu a`lam bisshowab. (ruchman basori/dod)


Tags:

Bagikan:







Pendis
EMIS

GERBANG DATA PENDIDIKAN KEMENTERIAN AGAMA

Pendis
PPG Daljab Kemenag

Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Kemenag RI

Pendis
UM-PTKIN 2025

Penerimaan Mahasiswa Baru PTKIN 2025

Pendis
SISFODEMA

Sistem Informasi Dosen dan Mahasiswa

Pendis
SILABA

Sistem Layanan Bantuan Pendidikan Agama Islam

Pendis
SIAGA

Sistem Informasi dan Administrasi Guru Agama

Pendis
SIKAP

Sistem Administrasi Keagamaan dan Pesantren

Pendis
BEASISWA

Sistem Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMBA

Sistem Informasi Manajemen Bantuan Pesantren

Pendis
SILADIKTIS

Sistem Informasi Layanan Pendidikan Tinggi

Pendis
SIPPRO

Sistem Informasi Pengajuan Program Studi Baru

Pendis
PENYERTAAN IJAZAH

Layanan Penyetaraan Ijazah Luar Negeri

Pendis
SIMSARPRAS

Sistem Informasi Sarana Prasarana Madrasah

Pendis
RDM

Rapor Digital Madrasah

Pendis
SIMPRO

Sistem Monitoring Perkembangan Proyek

Pendis
CENDIKIA

Koleksi Elektronik Buku Pendidikan Agama

Pendis
KIP KULIAH

Program beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Agama

Pendis
SERDOS

Sistem Sertifikasi Dosen Pendidikan Agama

Pendis
PAKPTK

Layanan Aplikasi Penilaian Angka Kredit PTKI

Pendis
SIMSARPAS PTKI

Sistem Informasi Manajemen Sarana Prasarana PTKI

Pendis
LITAPDIMAS

Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendis
BEASISWA TIMTENG

Layanan Beasiswa Timur Tengah

Pendis
SITREN

Sistem Layanan Tanda Daftar Keberadaan Pesantren

Pendis
IJOP PDMA

Selamat datang di layanan Ijin Operasional PDMA

Pendis
SIPDAR LPQ

Tanda Daftar Lembaga Pendidikan Al-Quran

Pendis
PBSB

Program Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMORA

Sistem Informasi dan Manajemen PBSB

Pendis
KEMANDIRIAN PESANTREN

Sistem Informasi Kemandirian Pesantren

Pendis
SPACE

Sistem Pembelajaran Agama Cara Elektronik

Pendis
PDUM

Pangkalan Data Ujian Madrasah

Pendis
AKMI

Aplikasi Pendataan Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
PORTAL AKM

Portal Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
APP MADRASAH

Sistem Kelembagaan dan Kerjasama Madrasah

Pendis
ERKAM

Sistem Perencanaan dan Penganggaran

Pendis
BOS KEMENAG

Bantuan Operasional Sekolah Kemenag

Pendis
IJOP SAH

Izin Operasional Pendirian Madrasah

Pendis
Selamat Datang di Portal PPID Kementerian Agama

Ini adalah website resmi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kementerian Agama Republik Indonesia.

Pendis
SIMPATIKA

Portal Layanan SIMPATIKA KEMENAG

Pendis
KKGTK

Kelompok Kerja Guru Tenaga Kependidikan

Pendis
AKGTK

Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan