Pemateri dan mahasiswa FUAD selepas mengikuti seminar  Literasi Digital

Pemateri dan mahasiswa FUAD selepas mengikuti seminar Literasi Digital

Pekalongan (Pendis) - Sebagai upaya pengembangan Soft Skill Literasi Digital, Fakultas Ushuluddin, Adab & Dakwah (FUAD) UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan (UIN Gus Dur) selenggarakan seminar untuk 478 mahasiswa baru periode akademik tahun 2023/2024. Kegiatan ini menghadirkan dua pemateri dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), serta satu pemateri yang berasal dari Dosen UIN Gus Dur.

Kegiatan ini digelar guna membekali mahasiswa agar dapat memanfaatkan teknologi digital secara positif, terutama mengenai soft skills dalam bermedia digital. Untuk mendukung tujuan tersebut hadir dua pemateri dari pihak Menkominfo yakni, Mufid Masruhan dan Devi Purnamasari dan satu narasumber dari UIN Gus Dur yaitu Dimas Prasetya.

Kegiatan seminar literasi digital dilaksanakan di Lobi Lantai II Gedung FUAD pada Rabu, 16 Agustus 2023. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan hari kedua Sosialisasi Pembelajaran FUAD yang diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa baru. Pada hari yang sama juga terdapat agenda sosialisasi oleh program studi dan organisasi mahasiswa di lingkungan FUAD.

Dalam sesi materi, Mufid Masruhan berfokus pada penjelasan terkait salah satu platform media digital yang dinilai sangat efektif dalam mengembangkan soft skills, yaitu YouTube. “YouTube merupakan platform di mana kita dapat memperoleh dan mempelajari keterampilan yang kita miliki, serta dapat menjadi ladang bisnis di kemudian hari,” ujar Mufid.

Beralih ke pemateri lain, Devi Purnamasari menegaskan mengenai pentingnya keterampilan literasi digital dalam mendukung upaya menjadi konten kreator. “Terdapat banyak media sosial yang perlu dikelola agar tidak merasakan adanya gagap teknologi yang mampu menghambat karir di masa depan,” tutur Devi.

Sementara itu dari pihak dosen UIN Gus Dur yakni Dimas Prasetya menjelaskan perihal pentingnya etika dalam bermedia. “Dalam bermedia digital perlu adanya kontrol dan kebijakan, serta sebelum mengunggah konten perlu mengedepankan etika seperti jangan menyebarkan berita hoaks dan menyebar ujaran kebencian,” ucap Dimas.