AICIS 2023 Lahirkan Piagam Surabaya  Miliki  Enam Rekomendasi

AICIS 2023 Lahirkan Piagam Surabaya Miliki Enam Rekomendasi

Surabaya (Pendis)—Pada penutupan gelaran Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) atau Konferensi Internasional Tahunan pada Kajian Keislaman ke-22 tahun 2023 di UIN  Sunan Ampel Surabaya. Penutupan dihadiri Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi, Kamis (4/05/2023) malam.

AICIS 2023 telah melahirkan Piagam Surabaya, yakni, sebuah dokumen yang sangat penting, pedoman Bagaimana agama di dunia yang berubah dengan cepat ini dapat berkontribusi untuk menyelesaikan krisis kemanusiaan, Bagaimana fikih bisa menjadi landasan bagi peradaban manusia yang menempatkan manusia sejajar satu sama lain dan bagaimana fikih harus menjadi sumber hubungan dan koeksistensi antaragama yang toleran dan damai.

menyongsong kehidupan yang lebih baik dan berkualitas bagi masyarakat dunia. Piagam Surabaya merekomendasikan hal-hal berikut untuk menjawab pertanyaan tersebut:

1.Rekontekstualisasi semua doktrin dan pemikiran keagamaan yang tidak sesuai dengan prinsip martabat manusia, kedamaian dan keadilan;

2.Menjadikan maqashid al-syariah (tujuan tertinggi hukum Islam) sebagai prinsip penuntun reformulasi fikih;

3.Definisi, tujuan dan ruang lingkup fikih harus didefinisikan ulang atas dasar integrasi pengetahuan Islam, ilmu sosial dan hak asasi manusia untuk mengatasi masalah kontemporer.

4.Menafsirkan ulang semua doktrin fikih yang mengkategorikan dan mendiskriminasi manusia atas dasar agama atau etnis, seperti konsep kafir dzimmy dan kafir, atau memandang selain Muslim sebagai tidak setara dan warga negara kedua;

5.Menolak penggunaan agama untuk kepentingan politik. Fenomena politik identitas, khususnya yang berbasis agama, harus ditolak keras.

6.Memelihara keberagaman dalam hidup berdampingan yang toleran dan damai yang menerapkan prinsip moderasi, kesetaraan dan keadilan beragama.

Untuk mengimplementasikan fikih sebagai sumber peradaban manusia, maka dituntut untuk menempatkan seluruh manusia sebagai mitra yang setara, bernilai dan aktif, bukan objek yang pasif. Semua pemimpin agama dan ulama memikul tanggung jawab untuk membuat agama cocok untuk kemanusiaan dan perdamaian


Tags: # aicis 2022