Akademisi Dorong Perkembangan Teknologi Kreatif

Akademisi Dorong Perkembangan Teknologi Kreatif

Dorongan itu penting sehubungan memunculkan wirausaha industri kreatif unggul dan tangguh. Kombinasi kiprah akademisi dan kemajuan pengetahuan tersebut bakal membuka peluang bagus. "Keilmuan dari dalam kampus harus bisa dimanfaatkan luas.

Kami yang sedikit memiliki kelebihan teori dan praktik ingin membagikan kepada yang menggeluti industri ini," kata Direktur Ikitas Mustafa di selasela menerima kunjungan Direktur Industri Elektronika dan Telematika (IET) Kementrian Perindustrian Zakiyudin, di kantor Inkubator Bisnis Center Industri Kreatif Digital, di Jalan Bukit Unggul baru-baru ini.

Mustafa yang juga dosen Fakultas Tekologi Industri (FTI) Unissula, merupakan salah satu inisiator pembentukan Jateng Digital Science Techno Park. Dia juga seorang peneliti yang aktif pada Pusat Riset ICT R&D Unissula. Mustafa menambahkan, sumbangsaran kaum akademi bisa berupa banyak hal.

"Misalnya melalui inkubator bisnis ini bisa diberikan pelatihan dan pendampingan manajerial dan teknis. Di dalamnya mencakup pendampingan manajemen pemasaran, keuangan, rencana bisnis, produksi hingga SDM. Selebihnya, peningkatan kompetensi teknis untuk kualitas produk yang dihasilkan," katanya.

Bertemu

Namun keberhasilan program semacam ini tak akan bisa lepas dari peran pemerintah. Otoritas melalui Disperindag Jateng dan Kemenperin telah memfasilitasi pendirian inkubator bisnis. Inkubator menjadi wadah bertemunya cerdik cendekia kampus untuk memberikan transfer keilmuan pada masyarakat.

Selain program inkubator ini, Disperindag memfasilitasi pelatihan di antaranya untuk teknik animasi, pembuatan game, multimedia, desain grafis, hingga pembuatan aplikasi sederhana. Diinginkan model ini mampu mencetak SDM unggul dan kompeten di Jateng. Zakiyudin pun mengakui industri kreatif tumbuh pesat dewasa ini.

Kementerian Perindustrian bahkan sedang menginisiasi lima Techno Park di bidang Information and Communication Technologies di Semarang, Bandung, Bali, Batam, dan Makassar. Hal itu dikarenakan potensi industri telematika dominan di lima daerah ini. (H41-95)


Tags: