Arskal Salim: DNA PTKI itu Islam Moderat

Arskal Salim: DNA PTKI itu Islam Moderat

Surabaya (Pendis) - Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Prof. Arskal Salim, MA, Ph.D, sebagai keynote speaker menyampaikan dalam 2nd Annual Conference for Muslim Scholars (AnCoMS) Tahun 2018, sejak awal kelahirannya perguruan tinggi keagamaan Islam di Indonesia, sudah menjadikan ajaran Islam sebagai ajaran yang moderat.

"DNA Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, khususnya, adalah Islam moderat. Karena itu, apabila ada kalangan Islamisme ingin mengubah bentuk dan sistem tata negara Indonesia ini ke khilafah patut diduga bukan dari kalangan PTKI," ujar Arskal.

Lebih lanjut dikatakan Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah ini, bahwa untuk memperkenalkan moderasi Islam (Islam Wasathiyah) di kalangan yang lebih luas lagi, Kementerian Agama RI yang langsung dipimpin oleh Menteri Agama RI mempromosikan program Indonesia MENGAJI, mengasah jati diri Indonesia melalui kampus PTKI.

Kegiatan tahun kedua AnComS ini dilatarbelakangi oleh keberagamaan Islam di Indonesia yang akhir-akhir ini, diwarnai arus radikalisme dan liberalisme yang menumbuhkan kegamangan dalam beragama. Oleh karena itu, sudah saatnya Kaum Muslim Indonesia menarik "pendulum" keberagamaan ke tengah melalui prinsip Ke-Islaman yang moderat. Hal tersebut ditegaskan Koordinator Kopertais Wilayah IV Surabaya, Prof. Dr. H. Abd. A`la, M.Ag, saat menutup rangkaian acara 2nd Annual Conference for Muslim Scholars (AnCoMS) Tahun 2018 dengan tema "Strengthening the Moderate Vision of Indonesian Islam".

Lebih lanjut, Prof. A`la menilai bahwa tema yang diangkat dalam kegiatan 2nd AnCoMS sangat tepat. Mengingat, saat ini penguatan dan pembumian Islam Indonesia yang moderat merupakan keniscayaan yang harus dilakukan. "Gagasan Moderasi Agama yang digaungkan Kemenag harus juga diperkuat dengan aksi konkret semua pihak," imbuh sosok yang juga menjabat Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya.

Senada dengan Prof. A`la, Muhammad Nuril Huda, M.Pd, Sekretaris Kopertais Wilayah IV Surabaya atas nama Panitia Pelaksana menjelaskan, arus pemikiran Islam radikal dan liberal menjadi ancaman serius terhadap wajah Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Karenanya, melalui kegiatan 2nd AnCoMS disajikan ruang diskusi yang diharapkan mampu menjadi wadah eksplorasi pandangan Para Intektual Muslim di Indonesia tentang peneguhan visi moderasi Islam Indonesia.

Lebih lanjut dijelaskan Nuril Huda, 2nd AnCoMS merupakan ajang karnival akademik tahunan Para Akademisi Muslim Indonesia. Berbagai makalah yang disajikan dalam konferensi ini adalah karya-karya pemikiran dan hasil penelitian dalam merespon Perkembangan Islam di Indonesia. "Terutama terkait dengan isu meneguhkan Visi Moderasi Islam dengan berbagai perspektif kajian, yang diharapkan dapat berkontribusi pada pemikiran Islam moderat di perguruan tinggi," tegas Nuril Huda dalam sambutan penutupan acara 2nd Annual Conference for Muslim Scholars (AnCoMS) Tahun 2018 pada 22 April 2018 di Hotel Mercure Surabaya.

Selain Direktur PTKI, Prof. Arskal Salim, MA., Ph.D. yang hadir, dalam rangkaian acara 2nd AnCoMS atas inisiasi Kopertais Wilayah IV Surabaya diawali sesi seminar pada 21 April 2018 di ruang Amphitheatre Gedung Twin Towers UIN Sunan Ampel Surabaya. Para narasumber lainnya, Prof. Nadirsyah Hosen, Ph.D. (Senior Lecturer at the Faculty of Law, Monash University), Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD, SH, SU (Guru Besar UII Yogyakarta).

Usai sesi seminar, acara dilanjutkan sesi konferensi ilmiah di Hotel Mercure Surabaya yang menghadirkan 100 presenter. Para presenter tersebut mengulas tema "Meneguhkan Visi Moderasi Islam" dalam berbagai perspektif, yakni perspektif Komunikasi Islam, Hukum Islam, Pendidikan Islam, Peradaban Islam, Pemikiran Islam, Ekonomi Islam, dan perspektif multidisipliner.

Selain seminar dan konferensi, kegiatan 2nd AnCoMS juga dilengkapi dengan kegiatan temu jaringan ilmiah, oleh Dr. Suwendi, M.Ag. (Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Diktis Kemenag RI) dan Dr. Mahrus, M.Ag. (Kasi Penelitian dan Pengelolaan HAKI Diktis Kemenag RI).

Menurut Suwendi, kegiatan AnCoMS ini dapat menjadi agenda penting tahunan lain bagi para dosen dan peneliti di PTKI, selain AICIS yang rutin diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Bahkan, seandainya AnCoMS ini dapat diselenggarakan oleh minimal 3 Kopertais saja di Indonesia ini, maka budaya akademik melalui konferensi ilmiah ini akan semakin mempercepat pertumbuhan penelitian dan publikasi ilmiah.

Ditegaskan Kasi Penelitian dan Pengelolaan HKI, Mahrus, bahwa AnCoMS juga menjadi ajang sosialisasi dan sinergi dengan program penelitian, terutama pada persiapan penelitian tahun 2018 dan 2019, serta aspek ekspose hasil penelitian di lingkungan PTKI. Ajang silaturahim intelektual PTKI ini dapat menjadi tradisi baru untuk saling sinergi. Salah satunya para dosen dapat berpartisipasi pada Short Course Metodologi Penelitian Moderasi Islam. (ME-dee/dod)


Tags: