Kampus UIN Mahmud Yunus Batusangkar

Kampus UIN Mahmud Yunus Batusangkar

Batusangkar (Pendis) - Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus (UIN MY) Batusangkar terus berupaya memberikan penguatan moderasi beragama kepada dosen dan mahasiswa setempat. Penguatan itu dilaksanakan melalui Batusangkar International Conference on Sosial Sciences, Education and Humanities (BICoSEH) oleh Pascasarjana UIN MY pada tanggal 10-11 bulan ini.

Direktur Pascasarjana UIN MY Dr. Suswati Hendriani mengatakan, penguatan moderasi beragama sangat mendesak dan penting dilakukan saat ini. Melihat banyanknya terjadi fenomena kekerasan yang mengatasnamakan Islam dibeberapa negara dunia, terutama Indonesia.

Seperti, ujaran kebencian dan hasutan yang dibungkus dengan berbagai hegemoni dan identitas baik agama, budaya, kelompok dan suku. Sehingga telah mengikis rasa kasih sayang, rasa persaudaraan, perdamaian dan persatuan.

“Oleh karena itu, melalui BICoSEH kita harapkan dapat terwujud kerukunan dan menepis berbagai tundak kekerasan berbasis tindakan intoleransi dengan kajian-kajian ilmiah, ini dilakukan setiap tahunnya, untuk dua tahun terakhir penyelenggaraan dilakukan   dengan model Hybrid, ujar Suswati Hendriani. Kamis, (6/10)

Menurut Suswati, implementasi moderasi beragama diawali dengan pemetaan dan pengkajian sociel sciences, education, and humanitas. Hal ini akan menjadi sumber pengembangan ilmu dengan  berbagai perspektif seperti Pendidikan, Studi Gender, Humaniora, Hukum dan Penegakan Hukum, Globalisasi, Ilmu Agama, Psikologi, Sosiologi, Ilmu Komunikasi, Ilmu Budaya.

“Untuk itu kita perlu gagasan dan pikiran dari berbagai kalangan seperti akademisi, pakar/pengamat dan praktisi, juga tertuang dalam karya ilmiah dari penulis berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, baik nasional maupun internasional guna mengembangkan penguatan moderasi beragama,” katanya.

Senada dengan itu, Rektor UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Prof. Dr. Marjoni Imamora sekaligus Key-Note Speaker, sangat mendukung secara penuh pelaksanaan BICoSEH. Karena kegiatan ini sangat penting dan strategis untuk mengatasi berbagai persoalan keagamaan.

"Melalui konsep ini, bisa membuka peluang kita menghadapinya dan menyiapkan generasi milenial yang kompetitif dan produktif. Terutama terhadap capaian sasaran visi UIN MY Batusangkar, yakni "Integratif Dan Interkonektif dalam Keilmuan, Berkearifan Lokal, Bereputasi Global," tutup Marjoni.

Sementara itu, kegiatan ini akan menampung sebanyak 200 peserta secara luring, sementara itu secara daring akan disediakan sebanyak 1.000 peserta, yang terdiri dari kalangan dosen dan mahasiswa, Pascasarjana atau Magister se Indonesia, Perguruan tinggi Nasional dan Internasional serta Lembaga sosial dan Keagamaan. Juga dihadirkan beberapa pemateri yaitu, Dr. Anan Nisoh, MA.,S.Pi dari Thailand, Dr. Ahmed Hemida dari Mesir dan Prof. Dr. Rebeca Fanany dari Australia.(doni)