Bina ASN Ditjen Pendis, Plt Sesditjen Pendis Ingatkan Pentingnya Kompetensi Keagamaan

Bina ASN Ditjen Pendis, Plt Sesditjen Pendis Ingatkan Pentingnya Kompetensi Keagamaan

Jakarta (Pendis) --- Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Sesditjen Pendis) Kementerian Agama RI Rohmat Mulyana Sapdi ingatkan pentingnya kompetensi keagamaan bagi seluruh ASN.

Bertempat di HARRIS Vertu Hotel Harmoni, kegiatan yang dikemas dengan nama Pembinaan Wawasan Keagamaan ASN Pendidikan Islam ini dihadiri ASN dan perwakilan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri Sekretariat Ditjen Pendis.
"Selain kompetensi teknis jabatan masing-masing, siapapun yang bekerja di Kementerian Agama harus memiliki pemahaman, pengetahuan, kesadaran dan ketaatan dalam beragama,” tutur Rohmat di Jakarta, Rabu (05/05).

Terkait keagamaan, Plt Sekretaris minta ASN bisa menjadi suri tauladan bagi lingkungannya untuk memenuhi dan merespon dinamika kebutuhan layanan masyarakat. "Kegiatan ini perlu rutin dilaksanakan untuk membangun mental spiritual para pegawai Kemenag, agar bisa menjadi suri tauladan bagi lingkungannya," terangnya.

Rohmat melanjutkan, kegiatan yang menjadi salah satu program dari bagian OKH ini diharap mampu memberikan rechargh mental spiritual pegawai di wilayah Sekretariat Ditjen Pendis.

“Kegiatan pembinaan keagamaan ini bagian dari pembinaan pegawai. Supaya spiritual kita bagus, sehingga bisa mewujudkan kompetensi keagamaan yang seimbang dengan kompetensi teknis,” kata Rohmat.

Rohmat juga menjelaskan kegiatan ini menjadi ikhtiar kementerian agama untuk memperkuat moderasi beragama dikalangan pegawai Kemenag. "Moderasi beragama tidak hanya diperuntukkan untuk pendidikan saja, namun harus dimulai dari pegawai Kemenag," ujar Rohmat.

Dalam kesempatan yang sama, Habib Hamid Bin Ja'far Al Qodri memberi pembinaan bahwa salah satu ajaran agama kita adalah silaturahim. "Salah satu tujuan kegiatan pembinaan keagamaan ini adalah silaturahmi, terjalinnya hubungan dimasyarakat dengan baik, jalinan komunikasi atasan dengan bawahan serta hubungan sesama pegawai," terang Habib.

Habib menjelaskan, dengan dilandasi jiwa yang memiliki pemahaman agama yang kuat akan mengerti bahwa komunikasi sangat diperlukan. "Komunikasi sangat diperlukan dalam bekerja dan berjuang bersama untuk memberikan manfaat bagi umat manusia sehingga  benar-benar menjadi pelayan publik yang baik," jelasnya. (Yuyun)


Tags: