Kabid Penma, Kakanwil DI Yogyakarta, Direktur KSKK (Moh. Isom), Kasubdit Kelembagaan (Papay).

Kabid Penma, Kakanwil DI Yogyakarta, Direktur KSKK (Moh. Isom), Kasubdit Kelembagaan (Papay).

Yogyakarta (Pendis) – Direktorat KSKK Madrasah melalui Subdit Kelembagaan menggelar Rapat Koordinasi Kelembagaan dan Kerjasama dalam rangka pembahasan program kerja bidang kelembagaan dan roadmap kerjasama.

Direktur KSKK Madrasah, Moh Isom menyampaikan bahwa bidang Kelembagaan dan Kerjasama memiliki peran mayoritas terhadap seluruh program kerja yang ada di Direktorat KSKK. Bidang Kelembagaan dan Kerjasama sangat menentukan terbentuknya tata kelola Madrasah yang dapat bergerak lebih baik serta punya andil besar pula dalam menentukan apakah Madrasah di masa depan bisa memiliki daya saing atau malah keadaan nya semakin memburuk. Demikian ungkap Isom pada saat membuka kegiatan secara resmi.

Isom menegaskan bahwa Madrasah dapat memiliki relevansi dengan dunia industri dan dunia usaha, apabila kerangka konstruksi awal tata kelolanya dilaksanakan dengan baik, hal itu berkorelasi erat dengan maksimalnya kinerja bidang Kelembagaan dan Kerjasama. 

Direktur KSKK mengamati fenomena Madrasah saat ini sudah mulai baik dan sudah menjadi destinasi dan referensi bagi orang tua dalam memilih jalur pendidikan bagi anak-anak mereka. Jika Madrasah ingin konsisten mempertahankan hal tersebut, maka 2 hal yang harus jadi bahan perhatian. Pertama Madrasah secara Kelembagaan harus bisa menunjukkan sebuah distingsi atau pembeda, distingsi yang dimaksud adalah sebuah value atau nilai yang membedakan antara Madrasah yang satu dengan Madrasah yang lain atau dengan lembaga pendidikan lainnya, maka dari itu komunitas bidang kelembagaan di pusat maupun kanwil provinsi harus terus meng-update dan mengasah kemampuan untuk mencapai hal tersebut.

Kedua, keunggulan. Setiap Madrasah harus memiliki keunggulan, misalnya keunggulan akademik, contohnya Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendikia (MAN IC) yang memiliki keunggulan bidang vokasi atau bidang keagamaan, keunggulan bidang keterampilan yang menunjang life skill, dan lain-lain. Hal demikianlah yang bisa mewujudkan sebuah pencapaian dan konsistensi madrasah agar selalu menjadi preferensi terhadap pemilihan jalur pendidikan oleh orang tua untuk anak nya. Demikian Isom melanjutkan arahannya.

Selain itu, Direktur KSKK menyatakan bahwa banyak tugas besar bidang kelembagaan yang berkesinambungan, yang pertama yaitu izin operasional atau IJOP. Regulasi terkait IJOP harus benar-benar dijalankan untuk mengendalikan efektifitas jumlah pertumbuhan Madrasah, sehingga korelasi antara jumlah Madrasah sepadan dengan kualitas yang dimiliki oleh Madrasah.

Selanjutnya, terkait penegerian dan pendirian Madrasah. Isom menjelaskan bahwa Direktorat KSKK sedang menunggu hasil dari pendirian dan penegerian 106 madrasah yang saat ini masih dalam pembahasan bersama dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).

Berikutnya, transformasi digital yang mampu menunjang pembelajaran di Madrasah juga menjadi hal yang diutamakan oleh Isom. Pesan lain yang disampaikan yaitu terkait kerjasama Madrasah dengan lembaga lain, “Madrasah harus selektif dalam bermitra dengan pihak eksternal, sehingga dapat menghasilkan serta menambah nilai positif. Madrasah tidak kehilangan jati dirinya sebagai lembaga pendidikan islami tetapi tetap menyesuaikan dengan perkembangan zaman”, demikian Isom mengakhiri arahannya.