Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani.

Yogyakarta (Pendis) - Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani, mengingatkan pentingnya pendidikan berkualitas sebagai instrumen kunci dalam membangun peradaban bangsa. Pendidikan berkualitas didefinisikan sebagai proses pendidikan yang mematuhi standar tinggi, memiliki tujuan yang jelas, dan menghasilkan prestasi yang luar biasa.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dirjen Pendidikan Islam saat membuka kegiatan Forum Dekan Tarbiyah dan Keguruan (FORDETAK) di Yogyakarta pada tanggal 27 September 2023. Ramdhani menekankan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) memiliki tanggung jawab besar dalam menjalankan pendidikan berkualitas.

"Khusus untuk pendidikan S3 sebagai tingkat pendidikan yang paling tinggi dalam hierarki pendidikan, sejatinya diselenggarakan untuk menghasilkan lulusan yang sangat terampil dan kompeten dalam disiplin ilmu tertentu, serta mampu membuat kontribusi signifikan terhadap perkembangan pengetahuan," tambahnya.

Tema utama dalam kegiatan ini adalah "Bersinergi Membangun Kekuatan Menuju Pendidikan yang Berperadaban." Agenda lain yang mencuri perhatian adalah peluncuran Program Doktor (S3) untuk Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, serta penerbitan International Journal of Basic Education Research.

Mengenai pendidikan tingkat lanjut, pria asal Garut ini menekankan bahwa penyelenggaraan S3 harus difokuskan pada kegiatan penelitian yang mendalam dengan kontribusi yang orisinal terhadap pengembangan pengetahuan dalam disiplin ilmu tersebut.

"Diharapkan alumni S3 memiliki kemampuan untuk pemecahan masalah kompleks, di mana seorang doktor harus mampu mengidentifikasi masalah, merancang eksperimen atau penelitian, dan menemukan solusi yang efektif," terangnya.

Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini juga mengajak para akademisi, termasuk para Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan jaman.
"Berhentinya proses belajar sesungguhnya adalah kematian yang hakiki bagi seorang dosen," tutup Ramdhani.