Kamal Kurnia Hasan (kiri) dan Satria Edian Putra Pratama (kanan). Keduanya adalah mahasiswa UIN Ar-Raniry

Kamal Kurnia Hasan (kiri) dan Satria Edian Putra Pratama (kanan). Keduanya adalah mahasiswa UIN Ar-Raniry

Banda Aceh (Pendis) --- Dua mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Ar-Raniry dinobatkan sebagai Duta Wisata untuk kabupaten tempat mereka berasal. Mereka adalah Kamal Kurnia Hasan alias Kemal yang terpilih sebagai Agam atau Duta Wisata Aceh Besar dan Satria Edian Putra Pratama sebagai Duta Wisata Aceh Barat 2023.

Setelah melewati sejumlah tahapan seleksi dan persaingan ketat selama dua bulan lebih, Kamal Kurnia Hasan dinobatkan oleh Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto sebagai Duta Wisata Aceh Besar pada Sabtu malam (29/07/2023) di gedung BPMP Aceh Besar. Sementara Satria telah terlebih dahulu dinobatkan untuk posisi yang sama oleh Pj Bupati Aceh Barat beberapa waktu lalu di Meulaboh.

Kemal akan mewakili Aceh Besar dan Satria mewakili Aceh Barat dalam pemilihan Duta Wisata Provinsi Aceh yang direncanakan diselenggarakan pada bulan September 2023 di Banda Aceh.

Kemal dan Satria adalah dua sahabat sejati yang sama-sama mengecap pendidikan menengah (MTs dan MA) di Dayah Oemar Diyan Indrapuri selama enam tahun. Keduanya masuk MTs Dayah OD pada tahun 2015 dan tamat MA Dayah OD pada tahun 2021.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Dayah OD, keduanya melanjutkan pendidikan di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry. Satria masuk PBI pada tahun 2021, sementara Kemal setahun kemudian atau 2022.

Selain kuliah di Prodi PBI UIN Ar-Raniry, Kemal juga tercatat sebagai mahasiswa Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh. Dia masuk FH USK melalui jalur undangan pada tahun 2021.

Kemal dan Satria menyampaikan terima kasih kepada dewan guru pimpinan UIN Ar-Raniry, Dekan FTK, Ketua Prodi PBI dan jajaran para pengajar di kampus mereka, dan semua pihak yang telah memberi support kepada mereka, terutama orangtua.
Keduanya bertekad untuk terus mengampanyakan potensi pariwisata yang di kabupaten masing-masing dan Provinsi Aceh secara umumnya.

“Sektor pariwisata adalah cara mudah dan murah dalam mewujudkan kesejahteraan ekonomi masyarakat melalui kunjungan-kunjungan tamu ke objek atau kawasan wisata yang ada di Aceh. Semua lapisan masyarakat memungkinkan terlibat dalam sektor ini, termasuk abang becak dan pembuat kue tradisional,” kata Kemal dalam bincang-bincang dengan Satria usai penobatan Duta Wisata Aceh Besar.

“Semua daerah di Aceh memiliki potensi yang dapat menarik kunjungan wisatawan. Kami akan berusaha maksimal dalam mengampanyekan segala potensi wisata yang ada di Aceh melalui berbagai even dan media,” ungkap Satria. []