Dua Siswa MAN 1 Kendari Wakili Sultra pada Kompetisi Riset dan Inovasi Siswa Indonesia 2023

Dua Siswa MAN 1 Kendari Wakili Sultra pada Kompetisi Riset dan Inovasi Siswa Indonesia 2023

Kendari (Pendis) - Berdasarkan pengumuman hasil penilaian tim juri yang disampaikan melalui daring pada tanggal 12 November 2023, menyatakan bahwa tim siswa MAN 1 Kendari lolos babak semifinal pada Kompetisi Riset dan Inovasi Siswa Indonesia (KREASI) 2023. 

Tim siswa MAN 1 Kendari tersebut menjadi satu-satunya sekolah yang akan mewakili Sultra pada babak final ajang KREASI tingkat nasional yang rencananya akan berlangsung pada 24 - 25 November mendatang di Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Jakarta.

Adapun tim asal MAN 1 Kendari yang mewakili Sultra dan akan menuju ke tingkat nasional tersebut, yakni Safhira Adisty (X-9) dan Wa Ode Annisa Aulia Rahma (X-6). Keduanya memilih bidang Kimia sebagai riset dan karya tulisnya dengan judul penelitian "Produksi Gula Nanokristal Rendah Kalori dari Kulit Umbi Kayu (Manihot Utilissima).

Ajang KREASI 2023 yang diadakan oleh Abak Academy yang bekerja sama dengan Artificial Intelligence Center Indonesia dan Insan Madani Center itu diikuti oleh siswa perwakilan hampir semua provinsi di Indonesia, baik tingkat SMP/MTs sederajat maupun tingkat SMA/MA negeri dan swasta. Kali ini, peserta KREASI 2023 tingkat SMA/MA yang dinyatakan sebagai finalis tingkat nasional merupakan siswa-siswa terbaik dari setiap sekolah/madrasahnya masing-masing, yakni sebanyak 25 tim dari provinsi yang berbeda.

KREASI 2023 diadakan untuk memberikan ruang dan kesempatan kepada siswa agar dapat berkompetisi secara sehat. Selain itu, KREASI juga diadakan untuk menumbuhkembangkan minat siswa dalam melakukan riset dan inovasi, baik di bidang sains, teknologi, maupun lingkungan, serta untuk membangun budaya riset di kalangan pelajar Indonesia. Oleh karena itu, Abac Academy mengundang MAN 1 Kendari untuk mengikutkan siswanya pada lomba riset dimaksud dengan pertimbangan track racord yang sudah dimiliki MAN 1 Kendari di bidang riset.

Fatahu, selaku guru MAN 1 Kendari sekaligus pembina lomba ini merasa bangga dan bersyukur siswa binaannya yang masih duduk di bangku kelas X itu sudah dapat berkompetisi hingga menuju tingkat nasional. "Mereka masih punya kesempatan yang panjang. Namun, bukan berarti mereka bersantai-santai. Mereka harus tetap belajar dan berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik. Jangan pernah merasa puas dan lelah untuk terus berpresasi. Apapun hasilnya, kita serahkan pada Allah," ungkap Fatahu dengan penuh keyakinan.

Fatahu menambahkan bahwa tujuan siswa mengikuti lomba tersebut adalah sebagai wujud nyata implementasi pembelajaran Kimia di MAN 1 Kendari. "Tidak semua siswa harus dipaksakan untuk mampu pada mata pelajaran Kimia, tetapi bagi siswa yang punya bakat di bidang Kimia menurut pengamatan pembina dan guru pengampu, ini harus kita pacu," tambahnya.

Kepala MAN 1 Kendari, La Tangkalalo juga turut berbangga atas raihan prestasi siswa MAN 1 Kendari kali ini yang padahal masih dianggap dini di madrasah. Oleh karena itu, dirinya mengucapkan selamat dan terima kasih kepada siswa dan pembina yang telah bekerja keras dan berkolaborasi hingga dapat membuahkan hasil yang membanggakan itu.

Ia mengungkapkan bahwa MAN 1 Kendari sebagai madrasah riset yang telah ditunjuk oleh Kementerian Agama RI, terus mendorong guru maupun siswa untuk melakukan inovasi dan riset mutakhir sesuai bidangnya masing-masing. Diharapkan guru-guru MAN 1 Kendari dapat menemukan peneliti-peneliti muda untuk meningkatkan bidang riset di Indonesia.

Menurutnya, prinsip pembelajaran adalah harus dapat memberikan output atau dampak berupa produk, baik benda maupun hasil-hasil penelitian. Menanggapi lomba yang telah diikuti siswa MAN 1 Kendari tersebut, La Tangkalalo menyebut bahwa seperti itulah akhir pembelajaran yang dituntut dalam kurikulum merdeka saat ini. Siswa diberikan kewenangan penuh untuk belajar sesuai dengan minat dan bakatnya. Dari pembelajaran yang terfokus itulah sehingga hasil belajar dapat dicapai, salah satunya melalui hasil-hasil penelitian.

La Tangkalalo juga menegaskan bahwa saat ini pembelajaran memang harus bermakna dan berpusat pada peserta didik. Siswa diharapkan lebih aktif dalam memecahkan masalah, menjawab pertanyaan, berdiskusi, dan merumuskan hipotesis, baik secara individu maupun kelompok. Guru bertindak sebagai fasilitator, pembimbing, dan pemimpin. Dengan demikian, hal itu akan memberikan kesempatan kepada siswa dalam mengembangkan kerangka perseptualnya, sehingga pembelajaran lebih efektif dan kooperatif.

La Tangkalalo berharap bahwa untuk mendukung pembelajaran efektif seperti yang dimuat dalam kurikulum saat ini, maka guru-guru MAN 1 Kendari harus berinovasi dalam hal mengembangkan kemandirian siswa. Guru dapat memodifikasi materi yang telah ada sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan dalam standar isi. Dengan begitu, peserta didik akan unggul di bidangnya masing-masing dan juga selalu siap untuk mengikuti berbagai kompetisi. Terakhir, La Tangkalalo berharap semoga ke depan MAN 1 Kendari dapat menjadi pusat riset di Sultra.

Sementara itu, Safhira Adisty, salah satu peserta finalis KREASI 2023 itu juga merasa bersyukur bisa bersekolah di MAN 1 Kendari. Menurutnya, di MAN 1 Kendari, di bawah bimbingan guru, mereka bisa mengembangkan minat dan bakatnya. Dirinya berharap, siswa-siswa MAN 1 Kendari agar selalu memberikan yang terbaik untuk almamaternya.