Nanda Aulia Luthfia Sari dan Iftifadatul Muflihah, dua siswi berbakat dari MAN 4 Sleman, menjadi perbincangan hangat setelah berhasil meraih pengharga

Nanda Aulia Luthfia Sari dan Iftifadatul Muflihah, dua siswi berbakat dari MAN 4 Sleman, menjadi perbincangan hangat setelah berhasil meraih pengharga

Jakarta (MAN 4 Sleman) – Nanda Aulia Luthfia Sari dan Iftifadatul Muflihah, dua siswi berbakat dari MAN 4 Sleman, menjadi perbincangan hangat setelah berhasil meraih penghargaan dalam Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2023.

Prestasi membanggakan ini membawa penghormatan khusus dalam kategori "Kepedulian Terhadap Cagar Budaya."  OPSI adalah olimpiade bergengsi yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia Pusat Prestasi Nasional Sekretariat Jendral Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Kedua siswi kelas XI MIPA-2, berhasil mengukir namanya dalam sejarah OPSI dengan riset mereka yang inovatif berjudul 'Pengendalian Jamur Penyusun Linchen Batuan Candi Prambanan Menggunakan AgNPs Biosintesis Daun Pepaya (Carica Papaya L.).'  Riset ini tidak hanya memberikan wawasan baru dalam bidang sains, tetapi juga menunjukkan kepedulian terhadap warisan atau cagar budaya Indonesia.

Penghargaan ini diterima dengan bangga di Hotel Menara Peninsula Jakarta pada Jumat (10/11/2023).   Drs. Ahmad Arif Makruf, M.A., M.Si, Kepala madrasah, dan kedua guru pembimbing, Astuti Navian Apriliani, S.Pd., dan Asri Widyawati, S.Pd., M.Si, turut mendampingi kedua siswi tersebut.

Arif menyampaikan kegembiraannya melalui pesan di chat Guru Pegawai Manesa, "Alhamdulillah, finalis MAN 4 Sleman mendapat penghargaan khusus yang hanya diberikan kepada 5 tim SMA/MA dan 5 tim SMP/MTs."   Prestasi ini mencerminkan dedikasi dan kerja keras siswa-siswi MAN 4 Sleman dalam mengembangkan bakat dan keterampilan mereka.

Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX DIY – Jateng juga turut memberikan apresiasi atas prestasi luar biasa ini melalui sebuah pesan yang disampaikan kepada Guru sejarah, Yuliyanto, M.Pd. "Selamat, saestu nderek bingah, mongkog ugi bangga. Kami siap membantu bila dibutuhkan pendampingan. Semoga sukses.”

Astuti Navian Apriliani, salah satu guru pembimbing, tidak menyembunyikan rasa bangganya, "Alhamdulillah, bangga bisa mengantarkan anak-anak mengejar mimpi-mimpinya. Semoga ini menjadi awal dari MAN 4 Sleman menjadi madrasah riset yang teristimewa. Mudah-mudahan menginspirasi siswa-siswa lain untuk terus berprestasi."  

Prestasi gemilang ini tidak hanya menjadi kebanggaan MAN 4 Sleman tetapi juga memberikan inspirasi bagi siswa-siswi Indonesia untuk terus mengejar impian dan menggali potensi dalam bidang penelitian. (Tutut/WE)