FKIP Optimistis Tetap Diminati

FKIP Optimistis Tetap Diminati

TEGAL- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sejumlah perguruan tinggi yang telah ditetapkan sebagai lembaga
perguruan tenaga kependidikan swasta Indonesia (LPTKSI), tetap optimistis diminati calon mahasiswa baru.

Optimisme tersebut diungkapkan Dekan FKIP UPS Tegal Dr Hj Sitti Hartinah DS MM, terkait persoalan kelebihan guru yang kini mengemuka.

”Persoalan kelebihan guru, bila dikaitkan dengan data rasio siswa-guru (RSG) harus dilihat dari persoalan krusial yang melatarbelakanginya,” ungkap dia.

Karena itu, pembeberan data tersebut tak lantas berpengaruh terhadap minat lulusan SLTA untuk menjadi guru atau fakultas yang menelurkan guru menjadi kurang diminati.

Menurutnya, meski ada data seperti itu, jumlah guru akan tetap ditambah. Pemerintah pun terus membutuhkan guru. Dia mengungkapkan, dari Rakernas LPTKSI dua hari, Kamis (3/3) dan Jumat (3/4) di Jakarta, pemerintah akan selalu meningkatkan kualitas guru dan calon guru yang tengah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.
Saat rakernas, kata dia, Wakil Mendiknas Dr Fazli Jalal menyampaikan LPTKSI memiliki tugas penting dengan menunjuk UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Sesuai dengan data di Kemendiknas, masih banyak guru yang belum S1.

Upaya Pemerintah

Jumlah itu, lanjut dia, dari total 2.791.204, yang belum S1 mencapai 1.540.403 guru. Sisanya yang sudah bersertifikasi dan S1 1.250.791 guru.
Di sisi lain, upaya pemerintah untuk terus mencerdaskan bangsa dengan melahirkan guru dan anak didik berkualitas tak pernah berhenti.

”Dengan fakta ini, dalam tahun akademik 2011, minat lulusan SLTA untuk menjadi guru dengan kuliah di FKIP akan tetap tinggi. Apalagi, kami juga terus meningkatkan kualitas dan fasilitas pendidikannya,” tandasnya.
Bukan hanya itu, program pemerintah agar pada 2015 seluruh guru SD berijazah S1, tentu menjadi peluang fakultasnya tetap menerima mahasiswa baru dalam jumlah signifikan.

Selain itu, ada juga program pendidikan untuk guru dalam jabatan yang kini digelorakan Kemendiknas.
”Hal lain, guru yang kini mengantongi sertifikasi bakal dikaji kembali seberapa besar kualitasnya,” tuturnya.
Tentu dengan berbagai persoalan yang melingkupinya, kebutuhan guru berkualitas akan menjadikan fakultas keguruan untuk terus berbenah. Apalagi dikaitkan dengan kenyataan masih banyak masyarakat yang belum mengenyam pendidikan secara layak.

Juga, mereka yang mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, kini sudah diarahkan untuk memiliki kemampuan lebih. Artinya, setelah lulus dan bergelar S1, tak hanya berkutat untuk menjadi guru di sekolah reguler. Mereka juga bisa mengajar di lembaga pendidikan seperti kursus atau menjadi konsultan pendidikan.
”Peluang kerja setelah berkuliah di FKIP luas. Hanya perguruan tinggi yang benar-benar menyiapkan calon lulusannya secara baik dan terarah, kelak yang akan diminati calon mahasiswa,” tambahnya. (D12-75)


Tags: