Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhamamd Ali Ramdhani

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhamamd Ali Ramdhani

Tangerang Selatan (Pendis) - Pada hari ini, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi tuan rumah gelaran Madrasah Fest 2023 yang dihadiri oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani, dan Direktur KSKK Madrasah, Moh Isom serta Rektor UIN Jakarta Asep Saepudin Jahar.

Agenda ini diselenggarakan dalam rangka mengapresiasi kegiatan Madrasah Festival yang merupakan ajang evaluasi capaian hasil pembelajaran, khususnya di bidang keagamaan.

Direktur KSKK Madrasah Moh Isom menyampaikan bahwa Madrasah Fest dilaksanakan untuk menyeimbangkan bahwa madrasah memiliki visi misi yang berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya.

"Madrasah telah menunjukkan prestasi yang luar biasa di berbagai lomba olimpiade fisika, matematika, dan kimia, serta kompetisi ilmu eksakta dan sosial humaniora," ucap Isom.

"Prestasi ini membuktikan bahwa madrasah tidak boleh dipandang sebelah mata, dan telah menunjukkan keunggulannya dalam pendidikan di Indonesia," tandasnya.

Oleh karena itu, lanjut Isom, Madrasah Fest bertujuan untuk memberikan distingsi yang membedakan madrasah dari lembaga pendidikan lainnya. Distingsi ini akan didukung oleh regulasi yang kuat, melalui Undang-Undang dan peraturan pemerintah yang berlaku.

"Terdapat lima distingsi yang menjadi kebanggaan madrasah, yaitu Al-Qur'an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, SKI, dan Bahasa Arab," terang Isom.

Isom menambahkan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dipercaya sebagai lembaga pendidikan tinggi yang mampu mencetak anak-anak madrasah yang memiliki keunggulan dalam IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan IMTAQ (Iman dan Taqwa).

"Madrasah Fest juga berupaya menghidupkan kembali semangat keislaman dan ilmu-ilmu keislaman dalam diri siswa madrasah melalui lomba-lomba yang diselenggarakan dalam bahasa Inggris untuk mendorong semangat madrasah Go Internasional," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani, memberikan apresiasi atas kegiatan Madrasah Fest ini. Ramdhani menegaskan bahwa madrasah merupakan wasilah untuk menciptakan insan-insan yang bahagia dan berkualitas.

"Proses pembelajaran di madrasah harus membahagiakan dan harus bebas dari tindakan bullying, kekerasan seksual, dan intoleransi terhadap perbedaan," imbau Ramdhani.

Pria asal Garut ini juga mengajak para peserta untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, dan bahwa belajar adalah yang utama, sedangkan juara hanyalah bonus.

"Madrasah Fest 2023 dihadiri oleh ribuan siswa-siswi dari madrasah aliyah, tsanawiyah, dan ibtidaiyah dari seluruh Indonesia. Mereka berkompetisi dalam sepuluh lomba yang meliputi berbagai bidang ilmu pengetahuan dan sosial, dengan tujuan untuk mencetak pemimpin-pemimpin masa depan yang berilmu dan berakhlak," imbuhnya.

Gelaran ini, lanjut Ramdhani, diharapkan dapat terus berjalan di tahun-tahun berikutnya dengan dukungan anggaran yang memadai, serta kolaborasi yang baik antara direktorat KSKK Madrasah dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

"Semoga Madrasah Fest menjadi ajang prestasi dan apresiasi bagi pendidikan islam di Indonesia," tutupnya.