GURU SMK DITUNTUT KREATIF ; Peran MGMP Belum Maksimal

GURU SMK DITUNTUT KREATIF ; Peran MGMP Belum Maksimal

YOGYA (KR) - Guru SMK dituntut lebih kreatif dalam menyampaikan materi kepada siswa. Selama ini, cenderung tidak diimbangi dengan maksimalnya peran Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) beberapa bidang studi di SMK. Salah satu contoh terjadi pada guru mata pelajaran Informasi dan Teknologi (IT). Tidak jarang guru IT terkesan lambat menguasai materi dibandingkan siswa didiknya.

"Beberapa kali kami melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di SMK-SMK di Kota Yogya, ternyata banyak keluhan yang kami terima. Saat ini terjadi ketimpangan, fakta di lapangan menunjukkan, siswa SMK kadangkala lebih pandai dan cepat menguasai sebuah mata pelajaran ketimbang gurunya. Kasus ini banyak ditemukan pada mata pelajaran IT. Logikanya perkembangan IT sangat cepat dan siswa justru sangat peka terhadap perkembangan ini. Kalau dalam menyampaikan materi saja guru terkesan terlambat siswa menjadi tidak bersemangat untuk mengikuti pelajaran," ujar Anggota Komisi D DPRD Kota Yogyakarta, Muhammad Fauzan kepada KR, Rabu (21/9).
Untuk mengantisipasi hal itu, menurut Fauzan, perlu ada pembenahan di tubuh MGMP SMK terutama untuk guru mata pelajaran IT. Selain itu, guru SMK juga dituntut dapat aktif mengikuti forum-forum atau diskusi terbatas supaya ilmunya selalu berkembang.
"Komisi D mengusulkan kepada Dinas Pendidikan untuk menambah alokasi anggaran karya ilmiah guru khususnya SMK. Penambahan dana ini penting mengingat banyak pula terjadi keluhan dari guru SMK, bahwa kendala utama mereka membuat karya ilmiah adalah keterbatasan dana," tambahnya.
Ketika dimintai komentarnya terkait dengan hal itu salah seorang guru SMK 2 Yogya yang mengajar praktik teknik mesin, Sudarto SPd MT mengungkapkan, mungkin untuk yang terkait dengan produksi, perannya belum bisa dikatakan maksimal. Salah satu penyebab dari kurang maksimalnya peranan tersebut, selain jumlah SMK yang belum begitu banyak, keberadaannya hanya di tingkat provinsi.
"Memang kaitannya dengan produksi masih perlu terus ditingkatkan. Namun, untuk mata pelajaran yang bersifat umum seperti Matematika, Bahasa Indonesia serta pelajaran lain, saya kira peranan MGMP cukup bagus," ungkap Sudarto.
Ketua PGRI Kota Yogya ini menambahkan, dirinya selalu mendukung agar guru SMK bisa lebih kreatif dalam memberikan materi pada peserta didik. Karena dengan cara itu, selain kualitas lulusan bisa menjadi lebih baik, siswa jadi termotivasi dalam belajar.
Guru SMKN 1 Kasihan Bantul Semidi SPd mengakui, dirinya sudah mengajar dengan metode kreatif sejak sebelum ada imbauan dari dinas. Oleh karena itu perlu menciptakan suasana dalam belajar yang berbeda.
"Saat ini guru harus bisa kreatif dalam mengajar dan harus menyesuaikan perkembangan zaman. Apalagi SMKN 1 Kasihan merupakan sekolah seni yang dituntut harus tampil kreatif," kata Semidi. (M-1/Ria/*-1)-m


Tags: