Palembang (Pendis) – UIN Raden Fatah Palembang menggelar Kemandirian Pesantren Expo 2023 dalam rangkaian Hari Santri 2023, 1

Palembang (Pendis) – UIN Raden Fatah Palembang menggelar Kemandirian Pesantren Expo 2023 dalam rangkaian Hari Santri 2023, 1

Palembang (Pendis)--Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang bersienergi bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar serangkaian acara dalam rangka peringatan Hari Santri 2023 yang disemarakkan dengan penyelenggaraan Expo Kemandirian Pesantren se-Sumatera Selatan dan lomba-lomba mulai dari tanggal 18-20 Oktober 2023, yang berlangsung di Kampus B Jakabring UIN Raden Fatah Palembang. Peringatan hari Santri 2023 kali ini mengusung tema nasional “Jihad Santri Jayakan Negeri”.

Expo Kemandirian Pesantren se-Sumatera Selatan tahun 2023 semakin meriah dengan adanya puluhan stan dari Pesantren se-Sumatera Selatan, yang menampilkan produk-produk unggulan pesantren dari Sumatera Selatan. Produk-produk yang ditampilkan adalah hasil dari pengembangan kreativitas SDM di lingkungan pondok pesantren dalam hal bisnis.

Kemandirian Pesantren merupakan program yang dicetuskan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan ditetapkan menjadi program prioritas Kementerian Agama sejak Tahun 2021, yang bertujuan agar pesantren dapat menjalankan fungsi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat secara optimal.

Rektor UIN Raden Fatah Prof. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si., menyampaikan bahwa adanya Kemandirian Pesantren Expo pada gelaran Hari Santri 2023 ini menjadi bagian dari langkah strategis, guna meningkatkan kemandirian pesantren dan penguatan ekonomi masyarakat Indonesia. Expo kemandirian pesantren ini melibatkan 62 pesantren se-Sumatera Selatan, berbagai karya ditampilkan dalam 62 stan Kemandirian Pesantren Expo mulai dari makanan olahan, produk karya kerajinan, batik, kaos, pakaian dan lainnya.

"Dengan adanya expo kemandirian, pesantren saat ini telah menunjukkan dengan bantuan dari Kementerian Agama selama 3 tahun terakhir melalui program inkubasi kemandirian pesantren, pesantren telah lebih mandiri dan bisa mengembangkan program-program dan kegiatan-kegiatannya secara mandiri,” ungkap Rektor.

Prof. Nyayu juga mengatakan dalam kegiatan ini juga diselenggarakan 12 cabang lomba untuk para santri, diantaranya lomba Musabaqoh Tilawatil Qur’an, Musabaqoh Syahril Qur’an, Musabaqoh Fahmi Qur’an, Musabaqoh Hifzil Qur’an, Musabaqoh Qiratul Kutub, baca kitab melayu, pidato bahasa arab, pidato bahasa inggris, video dokumenter, hadroh, kaligrafi dan pop solo islam.

“12 cabang lomba yang diselenggarakan merupakan upaya untuk menunjukkan bahwa para santri dapat mengembangkan kreatifitas-kreatifitas dan prestasi-prestasi yang mereka miliki. Kemudian, para santri yang menjadi juara 1,2,3 dalam perlombaan tersebut akan mendapatkan golden tiket masuk UIN Raden Fatah tanpa jalur tes dan adanya pemberian UKT khusus,” ungkap Rektor.

Kegiatan expo kemandirian pesantren berlangsung sukses dengan menghadirkan PJ Gubernur Sumsel Dr. Drs. H Agus Fatoni, M.Si, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Muhammad Ali Ramdhani, Kepala Badan Balitbang dan Diklat Kementerian Agama yang diwakili oleh Kepala Pusat Litbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi, Moh. Isom. 

Dalam pembukaan expo kemandirian pesantren PJ Gubernur Sumsel,  H Agus Fatoni menyampaikan jika  Sumatera Selatan mendukung sepenuhnya program Kementerian Agama terkait kemandirian pondok pesantren yakni untuk mendidik pesantren menjadi mandiri dan dapat berwirausaha.

"Dengan adanya program kemandirian pesantren ini dapat mendukung sepenuhnya pondok pesantren untuk berkembang dan maju pada sisi perekonomian. Pesantren tidak hanya memberikan ilmu agama, tapi membentuk akhlak dan karakter pada anak," ujarnya.

Agus Fatoni juga menegaskan untuk tidak ragu mendidik anak di pondok pesantren, karena dalam pendidikan pesantren  anak akan berupaya untuk disiplin dan terbiasa dalam menyelesaikan masalah.

Sementara itu Dirjen Pendis Kementerian Agama menyampaikan bahwa para alumni pesantren akan mampu hidup dan memimpin negara ini.

"Pendidikan santri itu tidak hanya menguasai Al-Qur'an tapi juga mampu berkiprah dalam dunia teknologi kontemporer. Santri menjadi garda terdepan menjunjung tinggi negara kesatuan Republik Indonesia," pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Isom juga berharap agar kita ke depannya dapat lebih memajukan budaya Indonesia, khususnya agama dan kearifan lokal.

Dalam kegiatan ini juga diadakan launching Al-Qur'an Kementerian Agama berbahasa Palembang berbasis digital di Kampus B Jakabaring UIN Raden Fatah Palembang.