Hikmah Ramadan, Spirit Keagamaan dan Kebangsaan Ruh Berdirinya Indonesia

Hikmah Ramadan, Spirit Keagamaan dan Kebangsaan Ruh Berdirinya Indonesia

Jakarta (Pendis) - Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 bertepatan dengan 17 Ramadan. Allah telah mentakdirkan anugerah kemerdekaan di bulan suci dan bulan turunnya al-Qur`an.

"Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan al-Qur`an sebagai petunjuk (al-hudaa) bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan sebagai pembeda" (QS. al-Baqarah:185).

Demikian uraian hikmah Ramadan yang disampaikan oleh Ustadz Mamat Salamat Burhanuddin, pada kultum shalat dzuhur, Selasa (21/05) di Musholla At-Tarbyah Ditjen Pendidikan Islam Kemenag Lantai VIII.

Tanggal 17 Ramadan juga menjadi malam diturunkannya Al-Qur`an al-Kariim, yaitu pada malam al-qadr (kemulyaan) dan juga malam yang diberkahi (Lailatul Mubarakah). "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur`an) pada malam kemuliaan (al-Qadr). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan, ...." (QS. al-Qadr:1-5).

Karenanya, lanjut Mamat peringatan Nuzulul Quran tiap 17 Ramadan menjadi tradisi keagamaan yang hidup di nusantara. "Saya kira bukan peristiwa yang kebetulan antara Kemerdekaan RI dengan nuzulul quran, ada skenario Tuhan agar bangsa ini menempatkan agama dan negara menjadi dua hal yang penting dalam satu tarikan nafas," ujar Mamat.

Menurut Doktor Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini ada korelasi berdrinya NKRI dengan kesakralan umat Islam. "Berdirinya Indonesia dijiwai dengan spirit dan nilai-nilai al-Quran," lanjut Mamat.

"Saya heran dengan beberapa saudara kita yang masih mempertentangkan antara agama dan negara di Indonesia. Mestinya harus membaca sejarah dengan baik menjadi sebuah kesadaran," ujar Mamat.

Bagi Kasubdit Akademik Direktorat PTKI ini, ketaatan kita pada negara juga bagian dari ketaatan kita terhadap Islam sebagaimana yang dianjurkan dalam al quran dan sunnah. "Agama kita Islam menganjurkan agar kita taat terhadap Allah dan juga taat kepada pemimpin sebagai ulil amri," tegas Mamat.

Mamat meminta kepada jama`ah untuk memaknai dan merefleksikan diri sebagai muslim Indonesia dengan belajar dan mengajarkan semngat Al-Quran. "Nilai-nilai Al-Quran harus termanifestasikan dalam kehidupan kita dalam beragama, berbangsa dan bernegara secara utuh," ujarnya.

Kegiatan kultum hikmah Ramadan diselenggarakan oleh Pengurus Mushola At-Tarbiyah sejak tanggal 1 Ramadan hingga jelang libur idul fitri. Diantara kegiatan lain sebagai amalan Ramadan adalah peringatan nuzulul quran, buka bersama, santunan sosial dan semaan al-Quran. (RB/dod)


Tags: