Pemerintah Kabupaten Paser dan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) yang bertujuan untuk mengembangkan Mad

Pemerintah Kabupaten Paser dan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) yang bertujuan untuk mengembangkan Mad

Jakarta (Pendis) - Hari ini (01/08), Pemerintah Kabupaten Paser dan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) yang bertujuan untuk mengembangkan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) di wilayah Kabupaten Paser.

Penandatanganan dilakukan dalam suasana penuh apresiasi dan harapan di Ruang Sidang Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI yang menjadi langkah penting untuk meningkatkan pendidikan Islam dan membangun peradaban manusia yang lebih baik.

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani, menyatakan rasa bahagia dan memberikan ucapan selamat datang kepada tamu dari calon pusat Ibu Kota Negara (Kabupaten Paser). 

Ramdhani menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Paser yang telah memberikan perhatian luar biasa terhadap pendidikan Islam di daerah tersebut. Dalam MoU ini, Pemerintah Kabupaten Paser kembali meneguhkan komitmennya dengan kesepakatan untuk memperluas lahan Madrasah Insan Cendekia dari 14 hektar menjadi 20 hektar.

"Dalam konteks kemanusiaan, pembelajaran memiliki peran yang sangat penting. Pengetahuan adalah sumber daya yang paling strategis dalam unsur kemanusiaan, dan pembelajaran adalah kebutuhan yang paling substansial. Saat ini, Pemerintah Kabupaten Paser terlibat dalam membangun peradaban manusia melalui komitmen dalam MoU ini," ujar Ramdhani.

Selain itu, Muhammad Ali Ramdhani menyampaikan pesan untuk bersama-sama memantapkan langkah dalam membangun pendidikan Islam yang lebih baik di Kabupaten Paser. Ia menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam mencapai tujuan bersama.

Keunikan dari Madrasah Insan Cendekia Paser adalah sistem penerimaan peserta didik baru yang tidak menggunakan skema, sehingga madrasah ini menjadi wujud nyata dari membangun kebersamaan dan kebhinekaan melalui pendidikan. 

“Siswa yang bersekolah di madrasah ini berasal dari beragam suku dan budaya, yang mencerminkan semangat inklusivitas dalam pendidikan,” terang Ramdhani.

Saat ini, lanjut Ramdhani, alumni Madrasah Insan Cendekia Paser telah mencapai fase pengembangan diri yang optimal. Banyak dari mereka diterima di Universitas di Luar Negeri dan masuk dalam 15 besar Perguruan Tinggi terbaik di Amerika Serikat.

Pada kesempatan ini juga Ramdhani berpesan untuk memberikan afirmasi pada masyarakat lokal di sekitar Madrasah Insan Cendekia Paser agar mereka memiliki kesempatan yang setara untuk menempuh pendidikan di madrasah tersebut.

“Kelak Madrasah Insan Cendekia Paser akan menjadi episentrum dan lokomotif peradaban, serta siap menyambut dan menopang Ibu Kota Negara yang baru,” tandasnya.

Selanjutnya, Guru Besar Institut Teknologi Bandung ini mewacanakan adanya injeksi kurikulum Cambridge pada sistem pembelajaran dan pengajaran di Madrasah Insan Cendekia Paser sebagai ciri pembeda dengan madrasah lainnya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan dan menciptakan siswa yang berkualitas.

Dalam sambutan Bupati Paser, Fahmi Fadhli, disebutkan bahwa MoU ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Paser terhadap pembangunan pendidikan Islam di wilayah tersebut. 

“Pemerintah Kabupaten Paser juga merupakan "user" dari layanan pendidikan yang disediakan oleh Madrasah Insan Cendekia Paser, sehingga komitmen untuk pengembangan pendidikan Islam semakin kuat,:” ucap Fadhli.

Dengan penandatanganan Nota Kesepahaman ini, diharapkan Madrasah Insan Cendekia Paser akan semakin berkembang dan berkontribusi positif dalam mencetak generasi muda yang berprestasi dan berakhlak mulia, sehingga turut berperan dalam memajukan peradaban manusia.