Nazaruddin Musa

Nazaruddin Musa

Banda Aceh (Pendis) --- Kompetensi digital tidak hanya mengenai kemampuan mengoperasikan teknologi saja, namun harus mampu mengoptimalkan penggunanya secara positif untuk pribadi maupun orang lain. Untuk menjadi pengguna media digital yang baik dan benar, maka sangat diperlukan penerapan literasi digital.

Hal tersebut disampaikan Nazaruddin Musa saat menjadi salah satu narasumber pada Seminar Literasi Digital yang dilaksanakan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di Aula Gedung Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Sabtu (28/10/2023).

Doktor dalam bidang Manajemen Multimedia ini memberikan materi tentang urgensi literasi digital untuk promosi layanan di era digital. Dalam pemaparannya, Nazaruddin membahas tentang konsep penting dalam memahami literasi digital dan bagaimana memanfaatkannya untuk promosi layanan. 

Untuk mencapai keberhasilan dalam promosi melalui medsos, Nazar menjelaskan bahwa perlu dilakukan langkah langkah strategis yang relevan baik dalam hal platform media maupun sasaran konsumen.

Nazar menawarkan pendekatan STAR (Situation,Target,Aksi, dan Result). Ia merincikan, langkah pertama yang dilakukan memahami situasi konsumen sesuai target segmen pasar itu sangat penting. Mulai dari memahami media apa yg populer digunakan?kapan waktu paling ramai diakses? Hingga membangun interaksi via medsos dengan konsumen agar tebangun trust terhadap "brand" usaha yg dipromosikan.

Lebih lanjut, Nazar memberikan tips dan triks praktis tentang pentingnya memahami situasi pasar dan identifikasi target pasar yang sesuai dengan layanan yang ingin dipromosikan. Dia juga menyoroti pentingnya aksi promosi yang efektif, termasuk penggunaan teknologi digital dan medsos untuk mencapai audiens yang lebih luas.

Nazaruddin juga menekankan pentingnya interaksi dengan audiens melalui medsos, yang bisa membantu dalam membangun hubungan yang kuat dan mendorong keterlibatan yang lebih besar. Dengan kata lain, "Hasil dari upaya promosi sangat tergantung pada bagaimana kita berinteraksi dengan audiens kita via platform yang kita gunakan."

Untuk memastikan promosi yang tepat sasaran, Nazar menyarankan untuk melakukan riset pasar secara rutin, sehingga kita dapat terus beradaptasi dengan perubahan dalam perilaku konsumen dan tren pasar agar selalu siap menghadapi tantangan era digital yang terus berkembang.

Selain Nazaruddin, seminar yang mengusung tema “Peranan Digital Marketing dalam Meningkatkan Penjualan dan Pemasaran”, turut menghadirkan narasumber Dr Fajran Zain MA selaku Ketua Badan Riset Aceh Institute (BRAIN), Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry, Prof Dr Hafas Furqani MEc.

Dalam materinya  Fajran Zain mengatakan bahwa dalam menyikapi perkembangan zaman yang begitu cepat saat ini, diperlukan adanya kesadaran literasi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. 

“Perubahan signifikan di era digital melonjak tajam sejak tahun 2021. Dimana pada saat itu, terjadi bencana Covid-19 yang memaksa orang untuk lebih aktif di media sosial. Kemudian, faktor gaya hidup dan kepribadian juga menjadi faktor yang sangat mempengaruhi sehingga kesadaran literasi menjadi hal yang sangat penting untuk dijaga agar menjamin menjaga negara di kemudian hari,” jelasnya.

Sementara itu, Hafas Furqani yang tampil pada sesi terakhir menjelaskan, bagaimana Revolusi Digital dalam tubuh Ekonomi khususnya ekonomi syariah.

Menurutnya, revolusi digital bukan hanya ada dalam lingkup kegiatan sosial saja, tapi juga masuk keranah Ekonomi, dan juga termasuk Ekonomi Syariah atau Islam.