JK Dukung Wacana Pembangunan Pusat Pendidikan Guru

JK Dukung Wacana Pembangunan Pusat Pendidikan Guru

Jakarta (Suara Pembaruan) - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) disebut menyetujui wacana yang diajukan 12 rektor dari Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK) untuk membangun asrama untuk program Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Bahkan, Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Sunaryo Kartadinata mengungkapkan bahwa JK meminta agar asrama tersebut mampu menampung sampai 60.000 calon guru yang tengah menempuh program PPG.

"Beliau (JK) tegaskan, kita akan mulai memikirkan dan ambil kebijakan bagaimana siapkan asrama. Tentu kebijakan teknis di Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi," kata Sunaryo usai bertemu dengan JK di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (7/5).

Semua bermula dari keinginan 12 Rektor LPTK yang menginginkan mutu guru yang dihasilkan baik. Sehingga, menyampaikan sejumlah usulan kepada Wapres dan salah satunya adalah membangun asrama bagi calon guru.

"Kami menyampaikan beberapa pemikiran ke pak Wapres, terutama menciptakan guru masa depan. Bagaimana menciptakan pendidikan yang lebih bermutu. Sebab, guru bermutu harus dihasilkan lembaga tinggi yang bermutu," ujar Sunaryo.

Menurutnya, mutu pendidikan adalah hal utama yang harus disiapkan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Untuk itu, diperlukan sistem yang baik dari mulai perekrutan mahasiswa calon guru sampai mencetak guru yang memiliki wawasan.

Atas dasar itulah, lanjut Sunaryo, kepada JK disampaikan perlunya infrastruktur yang memadai. Sehingga, muncul wacana membangun asrama untuk 56.000 sampai 60.000 calon guru yang menempuh program PPG. Mengingat, asrama yang ada saat ini kapasitasnya sangat sedikit.

Kemudian, wacana membangun laboratorium untuk riset, inovasi dan latihan calon guru, termasuk menggurukan dosen.

"Pak Wapres memberikan pemikiran tentang labschool. Sehingga sekolah di mana pun bisa jadi labschool," ungkap Sunaryo.

Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Djali menambahkan bahwa kebutuhan akan asrama ialah kebutuhan mendesak. Sebab, menurutnya menciptakan guru dengan jiwa pendidik yang profesional ialah penting.

"Untuk berjiwa pendidik profesional maka wahananya pembinaan dalam asrama. Yang penting adalah mentransfer nilai. Guru SD (Sekolah Dasar) itu urgen butuh asrama," ungkap Djali.

Selain itu, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Rochmat Wahab menambahkan dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga pendidik maka diperlukan revitalisasi LPTK.

Oleh karena itu, mulai tahun depan, akan dimulai penerapan tes khusus untuk calon mahasiswa kependidikan, yaitu tes keterampilan olahraga dan kesenian.

Butuh Anggaran Rp 2 Triliun
Lebih lanjut, Sunaryo mengatakan bahwa untuk membangun asrama dengan kapasitas 60.000 calon guru tersebut, membutuhkan anggaran kurang lebih Rp 2 triliun per tahun.

"Tentu kita berharap secepat mungkin (realisasinya)," ujar Sunaryo.

Seperti diketahui, Direktur Pendidik Tenaga Kependidikan (PTK) Ditjen Pendidikan Tinggi Kemenristek-Dikti Supriadi Rustad sempat mengatakan bahwa tidak banyak LPTK yang membangun asrama.

Supriadi menjelaskan, sampai saat ini ada 421 LPTK. Tetapi, yang ditugaskan untuk membuka program PPG hanya ada 17 LPTK karena ternyata tidak banyak LPTK yang membuka asrama di kampusnya.

Suara Pembaruan

Novi Setuningsih/FMB


Tags: