Kakankemenag Tuban: Guru Madrasah Kecamatan Jatirogo & Kenduruan Harus Mempunyai Jiwa Mudarits, Murobbi dan Mu'allim

Kakankemenag Tuban: Guru Madrasah Kecamatan Jatirogo & Kenduruan Harus Mempunyai Jiwa Mudarits, Murobbi dan Mu'allim

Kab.Tuban(Pendis)--Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban Ahmad Munir berpesan kepada 114 guru di kecamatan Jatirogo dan Kenduruan agar guru madrasah mempunyai jiwa mudarits, murobbi dan mu'allim. Hal itu di sampaikan dalam rangaka Pembinaan sekaligus  Monev Pengelolaan Simpatika dan Pembayaran TPG PNS dan Non PNS di Rumah Makan Kraton, Rabu (13/9/2023) didampingi Kasi Pendidikan Madrasah dan Pengawas setempat.

"Tugas guru tidak hanya menyampaikan pengetahuan, menyampaikan ilmu, tapi juga mendidik, melatih dan membimbing," ujarnya. Guru adalah Mudarits, seorang pendidik tidak sekedar mengajar tapi juga mendidik siswa. Guru madrasah dan guru agama sekaligus harus menjadi pendidik, yang akan menjadi role modelnya siswa.

"Selain itu seorang guru yang sukses adalah guru yang murobbi/mempunyai jiwa mengasuh dan merawat, dan Guru juga harus mempunyai wawasan dan ilmu yang cukup atau muallim," jelas pria yang juga aktif sebagai dosen Pascasarjana Universitas Sunan Giri, Bojonegoro ini.

Menjadi guru tidak boleh berhenti berinovasi, harus selalu kreatif walaupun mengajar di lembaga swasta. "Sebagai guru ASN, harus bisa memberikan teladan yang baik di yayasan yang bisa dipastikan lebih banyak guru swastanya, harus mempunyai nilai lebih supaya tidak mengecewakan Kemenag Tuban," jelasnya.

Ahmad Munir selaku Kepala Kantor Kemenag Tuban  menjelaskan sosok Guru Inspiratif.
"Pertama memiliki kompetensi pedagogik yang dinamis, artinya dalam menjalani pengelolaan pembelajaran peserta didik, seorang guru harus memiliki keterbukaan terhadap teknik dan metode pembelajaran," ujarnya.

Kemudian memiliki kompetensi profesional yang progresif, artinya dalam melaksanakan profesinya seorang guru harus meningkatkan kemampuannya dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni dan budaya yang diampunya.

"Selanjutnya memiliki kompetensi kepribadian yang kian matang, artinya dalam melaksanakan tugas kesehariannya seorang guru harus secara aktif mandiri dan berkelanjutan mengembangkan kepribadiannya menuju terwujudnya pribadi paripurna," lanjutnya.

Pria matang ini melanjutkan sosok guru inspiratif selanjutnya adalah memiliki kompetensi sosial yang efektif dan menjadi guru inspiratif sama dengan menjadi gurunya manusia, guru yang bisa memanusiakan manusia.

Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Tuban, Umi Kulsum menjelaskan Simpatika adalah salah satu aplikasi pendataan yang digunakan di Kementerian Agama. Melalui Seksi Pendidikan Madrasah. "Ini penting sekali karena sebagai salah satu acuan langkah pengambilan kebijakan," ujarnya.
 

Simpatika (Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan) Kemenag ini resmi diluncurkan Dirjen Pendidikan Islam (Pendis). "Sistem informasi ini merupakan aplikasi pendataan yang dipergunakan oleh kemenag untuk menyediakan informasi berkaitan dengan pendataan pendidik serta tenaga kependidikan untuk RA dan madrasah," ujarnya.

Sedangkan dengan Monev Tunjangan Profesi Guru (TPG) kita dapat mengukur capaian guru dalam mengembangkan kemampuan anak didik dan mengetahui hasil pembelajaran. "Setelah dievaluasi akan dijadikan bahan  pengambilan kebijakan lebih lanjut terkait pelaksanaan pembelajaran di tahun berikutnya," pungkasnya. (lai)