Kunjungan dan pemantauan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di MI KH Mukmin Sidoarjo

Kunjungan dan pemantauan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di MI KH Mukmin Sidoarjo

Sidoarjo (Pendis) - Kementerian Agama (Kemenag) mengapresiasi penguatan pendidikan Karakter Pelajar Pancasila dipadu dengan konsep rahmatan lil al-amin Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Kyai Hasan (KH) Mukmin Sidoarjo, Jawa Timur.

Apresiasi tersebut disampaikan secara langsung oleh Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kemenag, Mastuki saat melakukan kunjungan dan pemantauan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), bersama Kemendikbudristek, Bappenas serta tim INOVASI pada Selasa (3/10/2023).
 
"Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum yang tengah disosialisasikan dan diadopsi oleh 300 ribu sekolah di Indonesia, salah satunya MINU KH Mukmin Sidoarjo ini," ujar Mastuki.


 
Beliau mengatakan MINU KH Mukmin merupakan salah satu dari tujuh sekolah di Jawa Timur yang menjadi barometer sekaligus percontohan IKM untuk kelas madrasah atau SD.
 
"Di sini ini selain literasi, numerasi, dan ada pembelajaran karakter melalui profil Pelajar Pancasila. Nah, kalau dalam konteks madrasah itu ditambah dengan profil pelajar rahmatan lil al-amin," kata Mastuki.
 
Pihaknya juga mengapresiasi MINU KH Mukmin dapat memberikan pembelajaran intrakurikuler dengan konten yang beragam untuk siswa dapat lebih optimal dan memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
 
Kepala MINU KH Mukmin Sidoarjo, Anis Faridah, mengatakan salah satu faktor yang menjadi penilaian Kemendikbud dan Kemenag meliputi program unggulan dan kemandirian sekolah.
 
"Kami memiliki program pembelajaran unggulan yakni coding for kids. Kurikulum ini mengajarkan siswa untuk berfikir kritis dan sistematis, serta dapat menciptakan gim dan kode-kode teknologi terkini.  Alhamdulillah, sempat mewakili Indonesia dalam ajang International Kids Coding Competition (IKCC) yang digelar di negara Rumania, kita di urutan 20," kata Anisa.


 
Sekolah dengan 540 siswa lebih itu memiliki sederet program unggulan, mulai dari penerapan tiga bahasa dalam lingkup sekolah, pembelajaran berbasis IT, hingga kurikulum coding for kids.