Kemenag Gelar AICIS Ke-17 di IAIN Palu

Kemenag Gelar AICIS Ke-17 di IAIN Palu

Bogor (Pendis) - Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam kembali akan menggelar Annual International Conference On Islamic Studies (AICIS) untuk kali ke-17 di IAIN Palu Sulawesi Tengah. Forum bergengsi bagi kalangan dosen PTKI ini menjadi momen strategis bertemunya para intelektual dalam dan luar negeri.

Kepastian itu diutarakan Nizar Ali Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam pada Rapat Koordinasi AICIS, Selasa (4/4) di Bogor. "AICIC kali ini harus mampu menghadirkan bobot dan kualitas yang lebih baik dari even AICIS sebelumnya, baik dari kualitas paper yang ditampilkan, kehadiran pemikir dari Negara lain maupun dari tema-tema yang diangkat," kata guru besar UIN Sunan Kalijaga.

Nizar Ali mengusulkan selain menampilkan presentasi paper dari panelis, juga dilaksanakan lomba artikel. Selain itu seleksi paper lebih diperketat sehingga para pemikir yang tampil di AICIS benar-benar orang-orang yang terbaik. Ditambahkan proseding dan makalah yang bagus dapat dimasukan dalam portal Moraref yang berisi referensi seluruh artikel dan jurnal milik Kemenag. "Syukur Alhamdulillah jika bisa masuk di Skopus, lembaga terpercaya internasional," ujar Nizar.

Direncanakan AICIS akan dilaksanakan pada tanggal 7 s.d 10 November 2017 bertempat di IAIN Palu dan akan dihadiri para intelektual dalam dan luar negeri tidak kurang dari 2000 peserta. Zainal Abidin Rektor IAIN Palu terpilih setelah presentasi kesiapan bersaing menjadi tuan rumah di hadapan Dirjen Pendidikan Islam bersama empat nominasi lainnya, yaitu UIN Medan, IAIN Palangkaraya, dan IAIN Banten.

Zainal Abidin mengajukan sebagai tuan rumah didasarkan pada kenyataan bahwa IAIN Palu sebagai institusi keagamaan sangat concern dengan masalah-masalah sosial keagamaan, berperan aktif mendukung program-program pembangunan nasional dalam bidang pendidikan, pembinaan moral bangsa, riset dan pengembangan peradaban dunia.

Pada saat yang sama IAIN Palu juga berupaya menciptakan masyarakat civil society yang demokratis, humanis, pluralis, egaliter dan saling menghormati perbedaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Zainal Abidin berharap AICIS berharap mampu mendorong para pengamat, peneliti dan penulis dari berbagai perguruan tinggi untuk memperkenalkan, mendialogkan dan mempromosikan karya ilmiah pemikiran sehingga menjadi model kontribusi Islam Indonesia dalam membangun peradaban dunia.

Kegiatan koordinasi persiapan AICIS dilaksanakan selama tiga hari 4-6 April 2017 dan dihadiri dari perwakilan akademisi PTKI, diantaranya Nur Haidi Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Sahiron Samsudin UIN Yogyakarta, Mujib UIN Jakarta, Zainudin IAIN Pontianak, Ivan Rahmawan IAIN Surakarta, Muhtadin IAIN Palu dan lain-lain. Juga dihadiri kalangan Ditjen Pendidikan Islam, Mamat Salamat Burhanudin Kasubdit Akademik, M. Zain Kasubdit Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Karya Ilmiyah, Syafriansyah Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan, dan lain-lain.

Mamat Salamat Burhanudin, Kasubdit Akademik mengatakan agenda rapat adalah untuk persiapan AICIS 2017, mendengarkan penjelasan kesiapan tuan rumah IAIN Palu dan menentukan tema dan waktu pelaksanaan. (Ruchman Basori/dod)


Tags: