Dirjen Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani

Dirjen Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani

Jakarta (Pendis) -- Dirjen PTKI Kemenag RI, Ahmad Zainul Hamdi, membuka secara resmi The 23rd Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) di UIN Walisongo Semarang. Dalam sambutannya, beliau menyoroti pentingnya peran agama, khususnya Islam, dalam mengatasi krisis kemanusiaan global. Tema utama konferensi ini, "Redefining The Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights Issues," yang akan dilaksanakan pada 1-4 Februari 2024  mendatang. 

Dalam sambutannya, Ahmad Zainul Hamdi menyatakan bahwa tema AICIS 2024 tersebut lahir dari sebuah refleksi dan pemikiran tentang interaksi antara kajian agama (Islam) dengan berbagai tantangan kemanusiaan saat ini. “Ketegangan sosial politik internasional, seperti perang antara Rusia-Ukraina, konflik Israel dan Palestina, serta berbagai ketegangan dan konflik di berbagai belahan bumi lainnya, secara konstan melahirkan berbagai tanggapan dengan sentimen keagamaan yang kuat,” katanya. Kegiatan ini bertujuan untuk mendefinisikan kembali peran agama, terutama Islam, dalam menghadapi tantangan kemanusiaan kontemporer di kawasan Asia Tenggara.

AICIS 2024 memiliki enam kegiatan di antaranya, Plenary Session, Parallel Session, On Stage Discussion, 1st Southeast Asia Religious Leaders Summit, dan Declaration of Semarang Charter. Selain itu,  ada pula agenda lain, seperti Islamic Culture and Civilization Expo, Islamic Higher Education Expo and Journal Clinique, Semarang Cultural Trip, Semarang Halal Food Festival, dan Penanaman Pohon Perdamaian.

Menurut Zainul Hamdi, AICIS adalah wadah sekaligus wasilah mis wasail untuk bertukar pikiran, berdialog, dan mendesimisnasikan hasil riset para scholars PTKI (Perguruan Tinggi Agama Islam) beserta international scholars, yang telah diselenggarakan oleh Kementarian Agama RI sejak tahun 2000, setiap tahun. “AICIS sepanjang sejarah tersebut tidak hanya telah berkontribusi dan mewarnai wajah perkembangan Islamic studies pada level nasional, namun juga internasional,” tuturnya

Terdapat 1206 peserta yang ditargetkan untuk berpartisipasi dalam AICIS 2024, termasuk peserta domestik dan internasional, baik peserta aktif maupun pengamat. Metode Pelaksanaan AICIS bersifat Hybrid (Offline dan Online), yang akan dibagi ke dalam 44 panel  dengan 3 bahasa pengantar utama: Arab, Inggris, Indonesia. 

AICIS 2024 memiliki 7 Sub-Tema, yaitu 1) Religion, Nationalism, and Citizenship in Southeast Asia; 2) Impact of International Religious Issues and Tension on Nationalism, Citizenship, and Human Rights; 3) [In]equality, Justice, and Humanitarian Crisis; 4) Religious Tensions and Global Humanity; 5) Gender, Spirituality, and Minority Issues; 6) Fiqh Siyasah on War and Peace: Post-Colonial Era; 7) Maslahah Mursalah based Policy, Equality, and Empowerment.

Keynote speakers berasal dari berbagai negara di dunia, termasuk KH. Yahya Cholil Staquf (Ketua Umum PBNU), Prof. Dr. Ismail Fajri Alatas (New York University), Prof. Rahimin Afandi bin Abdul Rahim (Universitas Malaya), Prof. Dr. Claudia Saise (Humboldt University Berlin), Prof. Dr. Dora Marinova (Curtin University), Fazlur Rahman bin Kamsani (Middle East Institute National University of Singapore), Dr. Ibrahim Al Ansari (Qatar University), Prof. Dr. Kamaruzaman (Presiden AMAN), Dr. Mujahid Yusof Rawa (Former Religious Affair).