Sekjend Kemenag RI, M. Ali Ramdhani saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Bantuan Inkubasi Pesantren tahap 2

Sekjend Kemenag RI, M. Ali Ramdhani saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Bantuan Inkubasi Pesantren tahap 2

Bogor (Kemenag) - Pesantren telah lama menjadi benteng keimanan dan ketakwaan, serta pilar dalam mencetak tokoh-tokoh besar yang berkontribusi bagi kemajuan negara kita. Banyak pahlawan dan tokoh nasional berasal dari pesantren, menunjukkan peran signifikan lembaga ini dalam membentuk karakter dan moral bangsa.

Hal demikian ditandaskan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, M. Ali Ramdhani, saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Bantuan Inkubasi Pesantren yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Jum'at (5/7/2024).

Ramdhani  menyoroti tantangan yang dihadapi pesantren, terutama dalam hal pengakuan formal terhadap lulusan pesantren di ranah administrasi negara. "Banyak alumni pesantren yang tidak mendapatkan pengakuan yang layak, baik secara administratif maupun di sektor korporat," katanya. 

Ia menekankan perlunya upaya lebih lanjut untuk memastikan bahwa pendidikan pesantren mendapatkan rekognisi yang sesuai, sehingga para lulusan dapat berkontribusi maksimal di berbagai bidang.

Salah satu aspek menarik dari sambutan Ramdhani adalah pengakuannya terhadap inovasi dalam sistem pendidikan pesantren. Ia memuji berbagai varian pendidikan pesantren yang telah menjadi bagian integral dari sistem pendidikan nasional. "Sistem pendidikan yang dibangun oleh pesantren telah berhasil mengawal banyak hal penting dalam masyarakat," tegasnya.

Ramdhani juga berbicara tentang inisiatif kerja sama internasional yang tengah dijalankan, seperti program double degree dengan Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) di Malaysia. Program ini memungkinkan santri memperoleh dua gelar sekaligus, yang membuka peluang lebih besar bagi mereka di kancah global. "Kami berharap, dengan program ini, santri dapat lebih bersaing dan berkontribusi di tingkat internasional," tambahnya.

Salah satu pernyataan yang paling menarik dalam sambutan Ramdhani adalah mengenai dana abadi pendidikan pesantren. Ia menjelaskan bahwa dana sebesar lima triliun rupiah telah disediakan untuk mendukung pendidikan santri. "Uang ini tidak boleh dipakai, tetapi hasil usahanya boleh digunakan. Ini adalah komitmen kami untuk memastikan bahwa santri memiliki akses pendidikan yang lebih baik," ujarnya dengan penuh keyakinan.

Ramdhani juga menyoroti pentingnya pengakuan yang baik terhadap pendidikan pesantren dan menyebutkan bahwa perjuangan untuk mendapatkan pengakuan ini mulai menunjukkan hasil. "Kami telah berhasil memastikan bahwa belajar di pesantren dapat diakui sebagai bagian dari penyelenggaraan negara," katanya.

Dalam penutup sambutannya, Ramdhani mengajak semua pihak untuk bersatu dalam mendukung kemajuan pesantren. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan gotong royong dalam membangun bangsa. "Kalau ada yang ingin jalan cepat, silakan jalan sendirian. Tapi kalau ingin jalan jauh, maka mari kita berjalan bersama," katanya, mengutip perkataan Presiden Soekarno yang terkenal.

Acara Bimbingan Teknis Bantuan Inkubasi Pesantren ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar dan berjalan dengan sukses. Dengan pembacaan doa, Ramdhani secara resmi membuka kegiatan tersebut, mengungkapkan harapan agar kegiatan ini dapat diimplementasikan dengan baik dan memberikan berkah bagi kehidupan masyarakat Indonesia.