Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono Abdul Ghofur memberi arahan dalam giat Penyusunan, Penyelarasan, dan Penentuan Kisi-kisi Soa

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono Abdul Ghofur memberi arahan dalam giat Penyusunan, Penyelarasan, dan Penentuan Kisi-kisi Soa

Bandung (Pendis) - Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melakukan rapat Penyusunan, Penyelarasan, dan Penentuan Kisi-kisi Soal Seleksi PBSB Tahun 2022. Rapat dilaksanakan di Bandung selama tiga hari sejak Jumat hingga Minggu (25-27 Maret 2022), diikuti oleh unsur Kementerian Agama bersama-sama dengan utusan perguruan tinggi mitra (PTM) PBSB serta praktisi kepesantrenan.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono Abdul Ghofur berpesan agar rumusan materi seleksi yang disusun dapat menjadi instrumen yang tepat dalam menjaring santri-santri terbaik sesuai dengan 'passionnya'.

"Saya percaya santri-santri yang mendaftar itu punya kemampuan yang baik, hanya karena kuota yang terbatas maka kemudian harus ada seleksi, selain juga yang lebih penting adalah mengungkap kecenderungan dan potensi santri tersebut." ujar Waryono saat membuka acara, Jumat (25/03).

Menurut Waryono, calon mahasantri penerima beasiswa merupakan aset bangsa yang diharapkan mengisi ruang-ruang strategis dimasa depan, oleh karena itu diperlukan sebuah rekayasa untuk mengembangkan potensi yang dimiliki setiap santri diawali dengan menempatkan mereka pada arah yang tepat. 

"Ini bagian dari ikhtiar kita untuk mendapatkan calon pemimpin bangsa yang memang sejak awal diproses dengan baik. Sehingga 15 tahun kedepan anak-anak ini akan siap memberikan kontribusinya untuk negara dan menjawab kebutuhan masyarakat." ujar Waryono.

Lebih jauh Waryono berpesan, seleksi PBSB harus bisa memastikan santri yang terekrut adalah santri yang memiliki komitmen kebangsaan yang kuat dan memiliki pemahaman keagamaan yang moderat. Bagaimanapun, pada akhirnya santri-santri diharapan terlibat dalam membangun kehidupan moderasi beragama di kampus tempat mereka menimba ilmu.

Sementara itu Kasubdit Pendidikan Pesantren Basnang Said menambahkan, rapat penyusunan kisi-kisi soal PBSB merupakan optimalisasi materi seleksi kepesantrenan, keagamaan, potensi akademik, dan wawasan kebangsaan dalam rangka mendapatkan mahasantri yang cakap, menguasai dasar keilmuan keislaman, serta moderat.

"Hasil dari kegiatan ini adalah set naskah soal seleksi calon peserta PBSB dalam rangka menjaring santri-santri terbaik untuk 600 kuota beasiswa tahun ini." ujar Basnang Said.

Dikatakan Basnang Said, seleksi PBSB 2022 akan dilakukan secara daring dengan beberapa tahap seleksi. Tahap pertama berupa tes berbasis elektronik yang akan dilaksanakan tanggal 12 Mei. Selanjutnya seleksi tahap kedua berupa tes lisan dan wawancara yang juga dilaksanakan secara daring mulai tanggal 24 hingga 27 Mei 2022.

Rekrutmen Mahasantri Program Beasiswa Santri Berprestasi dibuka sejak tanggal 15 Maret 2022. Bagi santri yang berminat masih memiliki kesempatan untuk mendaftar sampai tanggal 15 April 2022 mendatang.