Kegiatan Creative and Critical Thinking (CCT) Direktorat PAI.

Kegiatan Creative and Critical Thinking (CCT) Direktorat PAI.

Jakarta (Pendis) -- Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama RI bersama dengan AGPAII dan UNDP melaksanakan rangkaian FGD Diseminasi Hasil Implementasi Creative and Critical Thinking (CCT) di Sekolah pada Senin (20/03/2023) di Jakarta. Kegiatan tersebut dilaksanakan guna membentuk generasi yang mencintai kedamaian dan menghargai keberagaman bangsa Indonesia.


"Tujuan program penguatan CCT sangat penting dalam konteks guru PAI adalah, pertama, mampu menjelaskan materi doktrinal secara rasional. Kedua, memadukan antara materi mapel PAI dengan isu aktual yang terjadi sehari-hari. Ketiga yakni guru dan siswa mampu menyaring informasi yang terdistorsi, diframing atau hoaks yang bertebaran di media sosial," ujar Mahnan Marbawi, Ketua Umum AGPAII 2017-2022.


Inisiasi Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) dan Preventing Violent Extremism through Promoting Tolerance and Respect for Diversity (PROTECT) Project United Nations Development Programme (UNDP) dalam bentuk Implementasi Critical and Creative Thinking (CCT) ini diharapkan mampu membangun kemampuan guru dalam menstimulus anak didik untuk berpikir kritis. 


Stimulus harus peka terhadap persoalan spiritual, sosial, lingkungan dan kebangsaan secara aktual. "Guru PAI merupakan informal leader isu terkini di sekolah masyarakat khususnya tuntutan sikap sesuai pancasila dan kearifan lokal," tandas Marbawi. Selain itu, meskipun implementasi berpikir kritis dan kreatif ini telah diterapkan di 7 (tujuh) sekolah piloting namun strategi CCT dalam pembelajaran pendidikan agama Islamjangka panjang adalah diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia. 


Kasubdit PAI pada SMA/SMALB/SMK Direktorat PAI M Adib Abdushomad mendukung pernyataan Marbawi bahwa metode Creative and Critical Thinking (CCT) ini mesti diteruskan secara berkala dengan berbagai stakeholder yang sudah terjalin, "lesson learned bahwa isu aktual wajib disemai terus-menerus agar guru mampu mendampingi siswa-siswi untuk menyaring informasi dari media sosial menjadi generasi yang mencintai perdamaian dan menghargai keberagaman, terutama di tahun politik saat ini."


Sebagai informasi, ketujuh sekolah terpilih tersebut antara lain SMAN 2 Kota Bogor, SMA 1 Cigombong Kab. Bogor, SMKN 1 Cibinong Kab. Bogor, SMKN 1 Bojonggede Kab. Bogor, SMKN 3 Kota Bogor, dan SMK Wikrama Kota Bogor. (Fix/Kontri Syam)