Plt. Direktur PD Pontren Waryono Abdul Ghafur memberi arahan saat membuka kegiatan Penguatan  kompetensi tenaga pendidik (tendik) pendamping inklusi.

Plt. Direktur PD Pontren Waryono Abdul Ghafur memberi arahan saat membuka kegiatan Penguatan kompetensi tenaga pendidik (tendik) pendamping inklusi.

Lampung (Pendis) - Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD-Pontren) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam terus berupaya memperkuat pola pendidikan inklusi di Pontren, salah satunya melalui penguatan kompetensi tenaga pendidik (tendik) pendamping inklusi pondok pesantren yang di selenggarakan di Lampung mulai 21-23 September mendatang.

Plt. Direktur PD-Pontren, Waryono Abdul Ghafur mengatakan pendidikan inklusi di pondok pesantren dapat diwujudkan apabila tendik pendamping memiliki strategi pembelajaran yang relevan bagi santri, termasuk peserta didik dengan kebutuhan khusus (difabel - different ability yakni anak-anak yang memiliki kemampuan berbeda). 

"Kita memberi pembekalan kepada tendik untuk bagaimana memiliki strategi pembelajaran yang misalnya tidak hanya sebatas visual atau audio karena bisa jadi disana ada tunanetra, tuli  dan sebagainya yang kiranya relevan dengan kondisi peserta didik atau santri," jelasnya saat membuka kegiatan ini, Kamis (21/09/2023).

Selain itu kata Waryono, pola manajemen kelas dan kecakapan tendik dalam menyalurkan materi yang sesuai dengan dinamika zaman juga tak kalah penting. Salah satunya dengan terus memperkaya sumber bacaan. sehingga bisa memahami betul karakter santri berkebutuhan khusus dan mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki setiap santri serta mengembangkannya menjadi bakat luar biasa.

"Jadi penting pengembangan atau penguatan dalam kualitas sumber bacaan. Kalau kualitas sumber bacaan tidak kuat, kita khawatirkan guru-guru kita mengajarkan yang tidak relevan dan tidak kontekstual," jelas Waryono.

Sementara itu Kepala Subdirektorat Pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah Siti Sakdiyah menyebutkan, kegiatan ini turut menghadirkan tim pokja inklusi, tim penyusun roadmad Pengembangan Pendidikan Inklusi pada Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren,  perwakilan dari Kantor Kementerian Agama Provinsi Lampung dan diikuti oleh perwakilan pendidik  Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT), Pondok Pesantren serta Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) di Provinsi Lampung. 


Kasubdit PMDT Siti Sakdiyah

Ia berharap dengan kegiatan ini dapat membantuk para tendik di Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren dapat menambah pengetahuan terkait pendidikan inklusi. "Mudah-mudahan teman-teman dari pondok pesantren, MDT, TPQ yang memiliki santri-santri berkebutuhan khusus akan mendapatkan penguatan sehingga menemukenali bagaimana melayani santri-santri berkebutuhan khusus  mendapatkan akses dalam memperoleh hak pendidikannya," tutur Sakdiyah selaku sekretaris Pokja Pendis Inklusi Kementerian Agama.