Rapat Koordinasi Forum Wakil Rektor Kerjasama PTKIN

Rapat Koordinasi Forum Wakil Rektor Kerjasama PTKIN

Pontianak (Pendis) - Bukan saatnya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) pamer MoU dengan berbagai universitas luar negeri namun tidak ada realisasi  program yang nyata. 

Demikian disampaikan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Ahmad Zainul Hamdi pada sesi pembukaan Rapat Koordinasi Forum Wakil Rektor Kerjasama PTKIN di Pontianak, Kamis (13/07/2023) malam.

Pada kegiatan yang diikuti oleh perwakilan 40 PTKIN seluruh Indonesia ini juga dilaksanakan penandatangan MoU antara beberapa PTKIN dengan Universitas of Malaysia Serawak (Unimas) dan UiTM Cawangan Serawak.

"Saya tidak mau lagi bapak/ibu pimpinan PTKIN pamer dan membanggakan MoU dengan universitas keren-keren di luar negeri, namun nothing dalam pelaksanaannya," tegas Prof Inung, sapaan akrab Direktur Diktis.

"Jangan ulangi perilaku kita yang sudah-sudah, saatnya kita merealisasikan mimpi-mimpi kita agar PTKIN benar-benar berkembang," sambungnya.

Lebih lanjut, Prof Inung meminta agar MoU ini disusul dengan penandatangan MoA antara kedua belah pihak dan diback up dengan rencana anggaran yang jelas. Ia menekankan agar PTKIN jangan menginginkan kerjasama internasional tanpa diiringi komitmen dengan menyediakan budget yang memadai.

"Ayuk kita sadari bersama bahwa keinginan itu harus disertai planning yang jelas. Jika kita menjalin kerjasama dengan pihak kampus luar negeri, ya tolong direalisasikan dengan penyediaan anggaran yang cukup," tukasnya.

Inung juga berpesan di hadapan para Warek dan sejumlah rektor PTKIN agar hendaknya kerjasama kedua belah pihak dilakukan secara setara dan resiprokal. Bukan sebatas kita mengirim mahasiswa kita ke Malaysia. Kalau Malaysia membutuhkan international student, PTKIN juga sama membutuhkan international student.

"Kerjasama ini saya minta agar bersifat setara dan resiprokal atau keperluan ketersalingan. Kalau Unimas dan UiTM membutuhkan international student, PTKIN juga sama membutuhkan international student. Atau bisa juga kerjasama dalam bentuk joint research, visiting profesot, student mobility, dan lainnya," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Vice Chancellor Unimas, Datuk Mohammad Kadim Suaidi, menyampaikan apresiasi kepada seluruh perguruan tinggi negeri Islam di Indonesia yang telah menjadi mitra kami. Saya setuju bahwa kerja sama ini dilakukan untuk memajukan masing-masing kampus. Unimas yang masuk dalam World Rank 1000 PT terbaik dunia memiliki beberapa program studi yang dapat dikerjasamakan, seperti bidang manajemen, pendidikan, kesehatan, dan keagamaan.

"Kami sangat berterima kasih kepada perguruan tinggi negeri Islam di Indonesia atas kemitraan ini. Kami adalah PT yang masuk 1000 World Rank sepakat bahwa kerjasama ini harus saling menguntungkan kedua belah pihak. Kita bisa melakukan kerja sama seperti joint research, double degree, dan semacamnya. Kami memiliki program studi seperti bidang manajemen, pendidikan, kesehatan, dan keagamaan," tutupnya.

Secara terpisah, Kasubdit Kelembagaan dan Kerja sama, Thobib Al Asyhar, mengapresiasi atas pelaksanaan penandatangan antara PTKIN dengan kampus Unimas Serawak Malaysia dan UiTM sebagai wujud dari program internasionalisasi PTKI. Saat ini Direktorat Diktis sedang menggencarkan kerja sama internasional untuk menaikkan peringkat dan juga meningkatkan akreditasi kampus PTKIN. 

(bieb)