Pembukaan Uji Publik Rancangan Permendikbudristek Kurikulum Merdeka

Pembukaan Uji Publik Rancangan Permendikbudristek Kurikulum Merdeka

Jakarta (Pendis) - Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna dan efektif dalam menumbuhkembangkan cipta, rasa, dan karsa peserta didik sebagai pelajar sepanjang hayat yang berkarakter Pancasila.

Demikian disampaikan Anindito Aditomo, selaku Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) saat menyampaikan sambutannya pada kegiatan Uji Publik Rancangan Permendikbudristek Kurikulum Merdeka, Jum'at (16/02/2024).

Pria yang akrab disapa Nino itu menjelaskan, Kurikulum Merdeka telah diimplementasikan sejak tahun ajaran 2020/2021 oleh sekolah-sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan Kab./Kota melalui piloting projek. Tahun 2024 ini adalah tahun ke-3, dimana 300 ribu sekolah sudah melaksanakan Kurikulum Merdeka. 

Sebelum diresmikan sebagai Kurikulum Nasional, jelas Nino, Kemendikbudristek melaksanakan uji publik keterbacaan Kurikulum Merdeka. Uji publik ini dilakukan untuk mendengarkan seluas-luasnya tanggapan masyarakat dari banyak unsur dalam rangka keterbacaan dan penyempurnaan. 

“Uji publik ini bertujuan mendengarkan seluas-luasnya, mengumpulkan umpan balik berupa tanggapan, masukan, dan rekomendasi dari guru, kepala satuan pendidikan, dinas pendidikan, pengawas, organisasi pendidikan, yayasan penyelenggara pendidikan, LPTK,  dan masyarakat umum/komunitas agar kurikulum ini dimengerti oleh mereka," terang Nino.

Hasil umpan balik ini akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menyempurnakan rancangan regulasi Kurikulum Merdeka”, tambahnya. 
  
Nino juga menjelaskan, pengembangan Kurikulum Merdeka didasarkan pada tiga prinsip, yaitu: 1). Pengembangan karakter; 2). Fleksibel, dapat dikembangkan sesuai dengan pengembangan kompetensi peserta didik, karakteristik satuan pendidikan dan konteks lingkungan sosial budaya setempat; dan 3) Berfokus pada muatan esensial.

Pada Kurikulum 2013 sebelumnya, karakter (KI 1 dan KI 2) “dititipkan” pada semua materi ajar dan tujuan pembelajaran sudah dikunci. Sedangkan pada Kurikulum Merdeka tidak demikian. 

"Pengembangan kemampuan akademik yang menekankan tujuan belajar pada kegiatan intra kurikuluer sedangkan pengembangan karakter dan pendalaman kemampuan akademik melalui kegiatan kokurikuler," demikian kata Nino mengakhiri arahannya.

Kegiatan Uji Publik ini dilaksanakan oleh Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar) selama 3 hari, Kamis-Sabtu, 15-17 Februari 2024 bertempat di Hotel Grand Mercure Jakarta Batavia yang diikuti oleh guru sekolah/madrasah, pengawas sekolah/madrasah, kepala sekolah sekolah/madrasah, Kementerian Agama, dinas pendidikan provinsi dan kab./kota, organisasi guru, LPTK, yayasan pendidikan, dan masyarakat umum dan komunitas. 

Hadir dalam acara pembukaan, Kepala BSKAP didampingi oleh Plt. Puskurjar, Zulfikri Anas; Sekretaris BSKAP, Suhadi; Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar, Ditjen GTK; Rachmadi Widdiharto, dan Moh. Haikal, Stafsus Menteri Bidang Komunikasi dan Media.

(Chun)