Lepas 30 Santri PBSB Kuliah ke al-Azhar Kairo, Dirjen Ingatkan Untuk Fokus Belajar

Lepas 30 Santri PBSB Kuliah ke al-Azhar Kairo, Dirjen Ingatkan Untuk Fokus Belajar

Jakarta (Pendis) - Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kamaruddin Amin, melepas 30 santri penerima manfaat Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) yang akan belajar di Universitas al-Azhar Kairo Mesir.

Dalam arahannya, Dirjen Pendis meminta para santri untuk fokus dalam belajar, dan memanfaatkan waktu dan beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Agama. “Manfaatkan waktu  yang ada dan beasiswa yang diberikan kepada kalian. Harus fokus pada studi yang akan dijalani,” tutur Kamaruddin saat memberikan arahan kepada santri PBSB, di Jakarta, Selasa (27/11).

“Kalian harus menjadi penjaga gawang keberagamaan  Islam di Indonesia. Kalian harus betul-betul mendalami agama dan betul-betul ahli di bidang yang akan kalian ambil,” imbuh Kamaruddin.

Dikatakan oleh Kamaruddin, beasiswa PBSB ke al-Azhar merupakan program kali pertama yang dicetuskan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI. Menurutnya, program ini didanai oleh Kementerian Agama secara full.

Dirjen Pendis juga meminta kepada para santri, untuk tidak hanya bergaul dengan teman yang berasal dari Indonesia saja. Tetapi, lanjut Kamaruddin, para santri harus bergaul dan membuka pertemanan dengan orang dari berbagai negara.

“Bergaulah dengan orang dari berbagai negara, buka jaringan pertemanan seluas mungkin. Jangan hanya kenal dengan teman yang dari Indonesia saja. Tentunya, menjalin pertemanan yang mendukung dalam mengembangkan keilmuan yang akan kalian jalani,” ujar Guru Besar UIN Alauddin Makasar.

Kasubdit Pesantren, Basnang Said, menuturkan, bahwa 30 santri yang akan belajar di Universitas al-Azhar Kairo Mesir, merupakan para santri pilihan yang telah lolos seleksi yang panjang dan ketat. Menurutnya, seleksi tahap akhir langsung ditangani oleh pihak al-Azhar Kairo Mesir.

“Beasiswa yang diberikan kepada para santri PBSB meliputi biaya seleksi, matrikulasi, visa, transportasi keberangkatan dan kepulangan (saat menyelesaikan studi), biaya hidup, asrama, serta tunjangan kitab,” terang Basnang.

Dikatakan Basnang, sebelum berangkat ke al-Azhar, para santri mengikuti pembekalan bahasa  Arab selama 4 bulan. Hal ini untuk bekal dan pendalaman kemampuan bahasa Arab para santri ketika belajar di universitas al-Azhar, di Mesir.

(M Yani)


Tags: