SEMARANG- Madrasah hingga kini masih dianaktirikan oleh pemerintah, karena tingginya disparitas dengan sekolah umum, terutama perihal bantuan pembangunan sarana-prasarana dan peningkatan kualitas atau kompetensi guru melalui berbagai pelatihan.
Hal itu dipaparkan Anggota Komisi E DPRD Jateng Muh Zen Adv dalam pelatihan pengembangan kurikulum ke-NU-an tingkat SD/MI se-Jateng dan uji kompetensi guru madrasah yang diadakan Pengurus Wilayah Maarif NU Jateng di gedung PWNU Jateng Jl Dr Cipto 180 Semarang, kemarin.
Selain dia, ada beberapa pembicara lain dari internal Maarif NU Jateng dengan materi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan pengembangan silabus.
Menurutnya, disparitas madrasah dengan sekolah umum akibat dari lemahnya faktor kebijakan politik terkait pendidikan. Meski sudah dikritisi berkali-kali, pemerintah tetap tidak mau mengubah kebijakannya untuk kemajuan dan kesetaraan dalam pendidikan.
"Dengan kurangnya perhatian dari pemerintah, yang perlu dilakukan kini yakni, para guru madrasah membuktikan kemampuannya dalam mendidik sehingga bisa menghapus keraguan masyarakat terhadap kurangnya mutu madrasah," tegasnya.
Untuk melakukan upaya pembuktian memang bukan hal yang mudah. Faktor masih rendahnya gaji atau insentif yang diterima terkadang menghambat mereka untuk meningkatkan kompetensi dari berbagai bahan bacaan. Parahnya, di beberapa daerah ada gaji atau tunjangan guru yang disunat oknum pemda dengan berbagai alasan.
Ironisnya, di tengah disparitas tersebut pemerintah justru menuntut madrasah agar berprestasi terutama dalam ujian nasional. Alasannya, kalau nilai UN para siswa madrasah buruk, bisa menurunkan rata-rata nilai atau hasil UN keseluruhan. Beberapa madrasah akhirnya mengambil jalan pintas dengan berbuat curang agar siswanya mendapat hasil UN yang baik.
"Sebab, seringkali pemerintah daerah mendesak atau mengancam tidak menurunkan dana bantuan kepada madrasah. Ini yang sering dikeluhkan para pengelola dan guru madrasah saat saya berkunjung ke berbagai daerah," tandasnya.
POPULER
Pertama di PTKI, UIN Ar-Raniry Miliki 3 Jurnal Scopus Berkualifikasi Q1
- Selasa, 16 April 2024
Membanggakan! Jurnal Teosofi UINSA Raih Scopus Q2
- Kamis, 18 April 2024
Kemenag Siapkan Regulasi Pengawasan Madrasah Berbasis Digital
- Selasa, 23 April 2024
Respon Perubahan, Guru dan Kepala Madrasah Harus Sesuaikan Pembalajaran Kontekstual
- Senin, 22 April 2024
Ulumuna journal of Islamic Studies Menuju Jurnal Internasional Bereputasi
- Ahad, 14 April 2024
BERITA TERKINI
Jelang KSM 2024, Kemenag Siapkan Sosialisasi Sistem Kompetisi Baru
- Kamis, 25 April 2024
Prof. Dr. Faisol Nasar: Sosok Guru Besar yang Rendah Hati
- Kamis, 25 April 2024
Kemenag dan UPSI Teken MoU, Perkuat Double Degree Magister Ma'had Aly
- Kamis, 25 April 2024
Wawasan Ramadhan: Memanfaatkan Kekuatan "Niat" untuk Transformasi Praktik Pendidikan
- Kamis, 25 April 2024
ASN Dosen IAIN SAS Babel Raih Juara MTQ KORPRI Tingkat Unit Provinsi
- Kamis, 25 April 2024
Copyright © 2021 Pendis Kemenag