Rektor, Kepala Desa Netpala beserta mahasiswa UIN KHAS Jember

Rektor, Kepala Desa Netpala beserta mahasiswa UIN KHAS Jember

Jember (Pendis) - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember dipanggil dengan sebutan 'Mas Timor' oleh Kepala Desa Netpala. Ahmad Sahil Arwani, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab, dan Humaniora yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) itu dipandang cakap dan cepat dalam beradaptasi dengan masyarakat Desa Netpala, Kecamatan Mollo Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Peristiwa unik itu terjadi persis ketika Rektor UIN KHAS Jember bersama Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan kelima fakultas mengunjungi salah satu dari enam mahasiswanya yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Moderasi Beragama, di desa tersebut. Rektor UIN KHAS Jember, Babun Suharto nampak terperangah setelah mendengar panggilan kades terhadap mahasiswanya.

Kepala Desa Netpala, Djetron G.E Mnune, saat ditemudi di kantornya mengaku kagum dengan mahasiswa KKN UIN KHAS Jember. Ia menceritakan, pada hari pertama Sahil, panggilan akrab Ahmad Sahil Arwani, mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora itu tak segan mencoba ‘Pua’ atau menginang sebagai ritual harian orang Timor. 

"Meski terlihat mudah, menginang bagi sebagian orang bukan hal yang gampang disukai. Berbeda dengan Sahil, ia justru nampak tidak canggung mengunyah ‘Pua’ yang terbuat  dari Daun Sirih, Kapur, Pinang Muda, dan Tembakau itu," kata Djetron di Timor Tengah Selatan pada Rabu, 26 Juli 2023.

Selain menginang, kata Djetrob, Sahil juga kerap mengunjungi tokoh masyarakat di Desa dengan penduduk mayoritas beragama Katolik itu. Menurutnya, menginang efektif sebagai media membangun keakraban antara mahasiswa UIN KHAS Jember dengan warganya. Sebab, tradisi tersebut terbalut makna filosofis, yang salah satunya akan mempererat persaudaraan. 

“Menginang itu lambang persaudaraan dan keakraban,” tegas Djetron, pria yang dikenal Kades berprestasi di Provinsi NTT itu.

Sementara itu, Sahil menyampaikan, KKN Moderasi Beragama yang diembannya merupakan amanah tridharma perguruan tingi yang harus ditunaikan.  Di samping sebagai tugas, keberadaannya di Desa yang berjarak 130 KM dari IAIN Kupang itu strategis menjadi bahan penelitian skripsi nanti.

“Saya harus menuntaskan KKN ini, syukur-syukur jadi bahan penelitian skripsi nanti,” tutupnya sembari melempar senyum.

Untuk diketahui, Rektor bersama rombongan yang terdiri, Kepala LP2M, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama kelima fakultas dan Unit Pengembangan Bahasa UIN KHAS Jember itu dalam rangka monitoring dan evaluasi pagelaran KKN bertema Moderasi Beragama tahun 2023.

Kegiatan yang diberi nama KKN Merah Putih ini, merupakan program Kementerian Agama Republik Indonesia dengan melibatkan ratusan mahasiswa dari 58 PTKIN se Indonesia, dan 6 di antaranya dari UIN KHAS Jember.