Peserta Olimpiade Qur'an Hadits bersama pembimbing.

Peserta Olimpiade Qur'an Hadits bersama pembimbing.

Bangka Tengah (Pendis)—Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Bangka Tengah meraih lima medali  pada ajang Prisma Islamic Olympiad cabang Qur’an Hadits tingkat nasional. Dalam kegiatan yang digelar oleh  Prisma Cendekia Foundation siswa MAN IC Bateng memboyong satu medali emas, dua perak, dan dua perunggu

Kegiatan tersebut diselenggarakan secara dalam jaringan (daring) pada 24 September 2022. MAN IC Bateng mengikutsertakan 18 peserta dan bersaing dengan 567 peserta se-Indonesia.

Wahyu Egi Saputra, peraih medali emas mengungkapkan rasa bangga karena dapat meraih medali emas pada olimpiade Qur’an Hadits. Ia sangat berterima kasih kepada pembimbing yang telah mencurahkan waktu dan ilmu kepada mereka.

“Saya berterima kasih kepada pembimbing yang telah mencurahkan ilmu dengan tulus kepada kami sehingga kami bisa meraih prestasi ini,” kata siswa kelas XI IPA 1 itu.

Yudha Putra Tiara dan Hasya Mayla Ardayu, peraih medali perak satu suara berpendapat, mereka ingin agar Qur’an dan Hadits benar-benar menjadi pedoman dalam kehidupan.

“Ini bukan sekadar perlombaan, ada tanggung jawab besar di pundak kami ketika mendapatkan penghargaan. Tentunya, kami harus bisa menjadi contoh bagi para siswa lain dalam penerapan nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadits dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Yudha diamini Hasya.

Sementara itu, Miftahul Ilmi dan Julia Annisa yang meraih medali perunggu mengatakan bahwa mereka bahagia karena dapat mempersembahkan prestasi kepada MAN IC Bateng. Hal itu, menurut Julia merupakan bukti bahwa dengan menimba ilmu di MAN IC, tidak hanya mendapatkan ilmu umum, tetapi juga agama.

Pembimbing olimpade Qur’an Hadits, Sumarno merasa bangga atas capaian anak didiknya. Menurutnya, semangat dan ketekunan para peserta patut diacungi jempol.

“Mereka sangat bersemangat dalam mengikuti ajang ini, sehingga wajar jika dapat meraih prestasi ini,” ucap Wakil Kepala Bidang Kurikulum MAN IC Bateng itu.

Lebih lanjut ia menjelaskan, meskipun kegiatan dilaksanakan secara daring, tidak ada kendala cukup berarti sehingga para peserta dapat mengikuti dengan maksimal.

“Tidak ada kendala yang berarti dalam mengikuti kegiatan ini meskipun dilaksanakan secara daring. Para siswa juga sudah sangat siap karena sebelumnya telah melakukan persiapan yang matang,” jelasnya guru Al-Qur’an Hadits itu.

Lelaki kelahiran Gantong, Belitung Timur itu berharap, para siswa tak hanya sekadar menjadi medalis melainkan insan cendekia yang Qur’ani dalam perkataan dan perbuatan.

Kepala MAN IC Bateng, Musran sangat mengapresiasi pencapaian yang telah diraih oleh siswa dan pembimbing. Ia mengatakan, sejak awal, visi misi MAN IC adalah menyeimbangkan kecerdasan intelektual dan spiritual. Oleh karena itu, raihan ini melengkapi visi misi tersebut dan membuktikan bahwa siswa MAN IC tidak hanya intelek, tetapi juga religius.

“Prestasi yang telah diraih berkat doa dan dukungan keluarga besar MAN IC Bateng, dan tentunya perjuangan pembimbing dan para siswa. Hal ini sangat patut diapresasi dan membuktikan bahwa siswa MAN IC adalah sosok yang berotak Jerman dan berhati Makkah,” tutupnya.