Mengulang Sejarah Bangsa

Mengulang Sejarah Bangsa

Oleh Maas Shobirin

BULAN Ramadan ini sungguh serasa istimewa dan berbeda dari tahun sebelumnya. Selain terdapat peristiwa penting bagi umat Islam, yakni adanya Nuzulul Quran, Bangsa Indonesia juga merayakan HUT Ke-66 RI. Memang ini sangat jarang terjadi. Apalagi jika kita mampu mengamati kapan tepat kemerdekaan Bangsa Indonesia diraih.

Dalam catatan sejarah, terlebih di dunia pendidikan, sangat jarang dibahas mengenai kapan tepatnya kemerdekaan Bangsa Indonesia berhasil direbut, apabila ditelusuri melalui kalender Islam. Beberapa sumber menjelaskan bahwa hari kemerdekaan direbut bertepatan dengan tanggal 17 Ramadan.

Sebagaimana ketahui bersama, tanggal tersebut terjadi peristiwa Nuzulul Quran, turunnya Alquran. Jadi, keberhasilan Bangsa Indonesia merebut kemerdekaan tepat pada tanggal 17 Agustus/17 Ramadan pada masa itu. Mungkin, perihal penting inilah yang harus sering disampaikan agar peristiwa ini dapat diketahui oleh khalayak umum.

Letak perbedaan antara Nuzulul Quran dan HUT RI pada bulan ini hanyalah pada letak hari. Jika HUT RI/Nuzulul Quran tahun ini jatuh pada hari Rabu, 66 tahun lalu, kedua momen bersejarah itu jatuh pada hari jumat.

Sebagai pendidik, penulis menilai kesamaan kedua peristiwa tersebut jarang pernah dikupas tuntas oleh guru. Dari perjalanan kehidupan bangsa dan agama di Indonesia, ini akan menjadi penting apabila sejarah memang benar-benar bisa terulang dan terjadi kembali. Oleh karenanya, kita selaku pendidik harus mampu memberikan pemahaman kepada siswa secara untuh untuk tidak melupakan dan meninggalkan sejarah. Tidak etis apabila generasi bangsa ini kemudian melupakan begitu saja peristiwa sakral yang terjadi.

Sejarah akan terulang suatu saat, sehingga sejarah perlu dijadikan sebagai cerminan sekaligus rujukan bagi keberlangsungan hidup berbangsa dan beragama. Selain itu, kita juga bisa belajar banyak tentang bagaimana para pahlawan merebut kemerdekaan ini dalam keadaan berpuasa. Meski lelah dalam usaha merebut kemerdekaan, mereka tetap menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan. Demikian juga kita sebagai generasi bangsa, sepatutnya tidak melalaikan ibadah puasa, meski kesibukan belajar dan padatnya rutinitas yang harus dilalui. Terlebih lagi belajar untuk menahan hawa nafsu untuk mencapai kemenangan yang hakiki di hari fitri nanti.


Tags: