Munifah (kiri) beserta jajaran Senat IAIN Kediri pada prosesi pengukuhan guru besar pada Kamis (28/7/2022).

Munifah (kiri) beserta jajaran Senat IAIN Kediri pada prosesi pengukuhan guru besar pada Kamis (28/7/2022).

Kediri (Pendis) – Prof. Munifah secara resmi dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu Manajemen Pendidikan Islam melalui Rapat Terbuka Senat IAIN Kediri pada Kamis (28/7/2022). Pengukuhan  dilakukan di  Auditorium Perpustakaan IAIN KedKediriiri. Munifah menjadi guru besar keempat sekaligus profesor perempuan pertama di IAIN Kediri.

Mengorasikan strategi membangun budaya sekolah berbasis pesantren, Munifah memaparkan bahwa salah satu langkah pertama adalah dengan membuat anggota suatu organisasi memahami dan menyadari pentingnya budaya baru. Dengan demikian, pembangunan budaya akan lebih mudah karena mereka percaya dan tertarik untuk melaksanakannya.

Berkaitan dengan budaya sekolah berbasis pesantren, Munifah mengatakan bahwa penggunaan aplikasi digital merupakan strategi menggabungkan dua komponen besar yaitu kitab kuning sebagai kekuatan internal madrasah dan/atau pesantren dan teknologi digital sebagai dorongan. 

Untuk itu diperlukan lima langkah membangun budaya berbasis pesantren, yaitu menumbuhkan kepercayaan anggota organisasi, mendesain brand madrasah dengan budaya baru, menyediakan perangkat keras sampai dengan perangkat lunak, menggunakan teknologi digital dalam rangkaian pembelajaran kitab kuning, melakukan monitoring dan evaluasi, serta tindak lanjut secara berkala.

“Budaya sekolah akan terbangun lebih efektif manakala ditetapkan oleh lembaga, dilaksanakan secara halus, menggabungkan branding utama sekolah dengan budaya baru yang diinginkan, disertai pembelajaran organisasi berupa pengalaman konkrit dan aplikatif,” tutur Munifah.

Rektor IAIN Kediri, Wahidul Anam, mengapresiasi pencapaian guru besar Munifah. "Ini adalah capaian yang luar biasa bagi ibu rumah tangga, akademisi, pengasuh Pondok Pesantren Al Fath Kediri, dan aktivis di kegiatan organisasi masyarakat,” ujar Wahidul Anam.

"Selain menulis karya ilmiah bereputasi, Munifah ini aktif sekali dari awal menjadi dosen, kemudian menjabat sebagai kaprodi Pendidikan Agama Islam (PAI), ketua jurusan di Fakultas Tarbiyah, kaprodi Magister Pendidikan Islam (MPI), Wakil Ketua II, Wakil Rektor II, hingga saat ini menjadi dekan Fakultas Tarbiyah," tambahnya.

Wahidul Anam berharap capaian Munifah dapat mendorong munculnya guru besar lainnya di IAIN Kediri. "Dosen di seluruh IAIN Kediri harus segera mengurus guru besar. Itu adalah tugas kita semua. Guru besar adalah kewajiban kita sebagai sivitas akademika IAIN Kediri,” ungkapnya.

Selain dihadiri oleh para sivitas akademika IAIN Kediri, prosesi pengukuhan juga turut disemarakkan dengan kehadiran serta ucapan selamat dari para pejabat sipil di wilayah Kediri, pimpinan organisasi masyarakat, serta pimpinan perguruan tinggi di wilayah Jawa Timur.