Pendidikan Literasi Keuangan Penting Bagi Siswa

Pendidikan Literasi Keuangan Penting Bagi Siswa

Jakarta (Suara Pembaruan)- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, pendidikan tentang keuangan sangat penting untuk membantu generasi muda dalam menyelesaikan persoalan dunia keuangan. Sebab persoalan keuangan sudah menjadi hal yang sangat mendasar bagi kehidupan.

Sampai saat ini, telah banyak permasalahan yang terjadi, sehingga pengenalan buku literasi keuangan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berjudul Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Industri Jasa Keuangan (IJK) diharapkan mendikbud, tidak berhenti pada penerbitan buku.

"Semoga tidak hanya pada peluncuran dan dapat terus berlanjut dengan mengadakan berbagai kegiatan. Contohnya, seminar bagi guru dan siswa," kata Mas Menteri sapaan akrab Anies, di Lab school Kebayoran, Jl KH Ahmad Dahlan,
Jakarta, Senin (23/2).

Ia menjelaskan, pengenalan OJK dan IJK masih dalam bentuk ekstrakulikuler belum masuk menjadi kurikulum. Namun, bila uji coba berjalan baik bagi SMP dan SMA mungkin akan ada pembentukan kurikulum.

Pada kesempatan yang sama, ketua Dewan Komisioner OJK Miliaman D Hadad mengatakan, literasi keuangan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa mengenai keuangan dan merupakan implementasi dari salah satu pilar strategi nasional literasi keuangan yaitu menyusun materi literasi keuangan mencakup seluruh sektor jasa keuangan untuk setiap jenjang pendidikan formal.

Menurutnya, antara kemendikbud dan OKJ telah terjalin kerja sama sejak 14 Juli 2014. OKJ pernah diujicobakan pada 1.270 SMA yang tersebar di seluruh Indonesia. Tahun ini akan kembali diujicobakan di 1.521 SMP.

Buku keuangan, diharapkan mampu menjadi buku pengayaan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), tingkat SMP. Untuk meningkatkanya, pihak OJK akan mengadakan pelatihan untuk 66 guru IPS sebagai pembekalan dengan tujuan agar guru dapat mengaplikasikan kepada siswa.

Mengingat, para guru merupakan pembina yang baik untuk dapat melakukan pengawasan terhadap proses pengelolaan keuangan. Apabila berjalan lancar, dipastikan akan berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat di masa yang akan datang.

"Perlu diketahui masalah pengelolaan keuangan tidak hanya berlaku pada persoalan di kota, melainkan desa, sehingga merupakan salah satu tantangan bersama dalam mengatasinya," ujarnya.

Penulis: Maria Fatima Bona/YS


Tags: