Penting, Diklat bagi Kepala Sekolah

Penting, Diklat bagi Kepala Sekolah

SEMARANG - Fungsi pelatihan dan pendidikan (diklat) bagi kepala serta pengawas sekolah dirasa penting untuk membekali mereka dalam menjalankan tugasnya.

Di samping itu, dengan diklat juga akan meningkatkan kompetensi mereka. Hal itu disampaikan Rektor IKIP PGRI Semarang Muhdi SH MHum saat membuka Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Kepala Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Jateng, Rabu (3/8).

Dia menyampaikan, berdasarkan pengalaman selama ini, sebagian besar kepala sekolah yang menjabat belum pernah mengikuti pembekalan sebelum memegang tampuk pimpinan sekolah. Jadi, terkadang pemahaman terhadap pembangunan performance kepala sekolah kurang mereka pahami atau mengerti.

”Karena itu, pihak kami dalam diklat ini akan memberikan materi dan pengarahan mengenai kepemimpinan, terutama bagi persiapan mereka calon kepala sekolah,” ungkapnya.

Unggul dan Berkarakter

IKIP PGRI Semarang yang digandeng oleh Kemenag dalam memberikan pembekalan juga akan melatih para kepala sekolah madrasah, khususnya dalam hal pengelolaan anggaran, pengembangan kurikulum, sistem penjaminan mutu, teknik supervisi.

Lalu, strategi dan evaluasi pembelajaran, serta rencana dan program tindak lanjut.

”Tak kalah penting pula, yakni Building Learning Commitment (BLC). Hal ini harus dibangun, agar budaya disiplin dan komitmen tinggi dapat dilakukan oleh mereka, untuk kemudian mengimbas dengan membangun kesadaran guru lainnya,” ungkap Muhdi.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 480 orang guru madrasah, baik negeri maupun swasta di Jateng yang dibagi dalam 12 rombongan belajar. Mereka adalah angkatan ketiga yang mengikuti pelatihan tersebut.

Kasi Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Kemenag Kanwil Jateng Dr Nur Abadi menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian untuk mewujudkan madrasah yang unggul dan berkarakter.

Pihaknya mengakui, merealisasi hal tersebut akan lebih penting dibandingkan dengan merintis madrasah bertaraf internasional.

”Dengan demikian, para kepala sekolah dan pengawas utamanya harus mendapatkan bekal-bekal pembangunan karakter dan kepemimpinan. Pihak kami tidak menginginkan rintisan taraf internasional hanya sebagai simbol di madrasah, sehingga lebih baik menciptakan madrasah yang unggul dan berkarakter,” tandasnya. (K3-75)


Tags: