Pembekalan Moderasi Beragama Secara Virtual

Pembekalan Moderasi Beragama Secara Virtual

Tangerang Selatan (Pendis) - Festival PAI 2022 telah memasuki tahap coaching dan Mentoring. Pada tahap ini peserta akan dibekali dengan materi Moderasi Beragama dan pengembangan bakat dan minat secara virtual melalui Learning Management System (LMS). Terlihat banyak peserta antusias bertanya kepada narasumber.

Wildani Hefni sebagai narasumber menjelaskan tentang rumusan moderasi beragama. Dikatakan Wildan, para siswa SMA dan SMK perlu memiliki cara pandang, sikap dan praktek beragama yang moderat sebagai pelempang jalan terwujudnya martabat kemanusiaan.

“Tidak ada alergi untuk terus menjalin interaksi sosial demi merajut rekoneksi damai. Karena itu, para siswa SMA dan SMK yang terkategorikan sebagai generasi milenial, juga memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan wawasan multikultural dengan mengintensifkan dialog antar umat beragama”, ungkapnya (17/09/2022).

 “Moderasi Beragama merupakan cara pandang, sikap dan praktek beragama yang moderat dan adil dalam menjalankan ajaran agama dalam konteks melindungi martabat kemanusiaan, tidak diskriminatif, toleran, dan yang pasti tidak keluar dari konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang merupakan kesepakatan berbangsa” jelas Wildan, yang merupakan Dosen Pascasarjana UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember ini.

Ditambahkan Wildan,  generasi milenial memiliki citra lebih terdidik, terbuka, dan paham teknologi. Dengan begitu, menurutnya, generasi milenial punya modal sosial untuk mewujudkan toleransi yang diterjemahkan dalam gagasan dan tindakan untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sosial.

Lulusan S3 Australian Nasional University (ANU) Canberra Australia ini mengingatkan para peserta untuk selalu berpegang pada sembilan kata kunci moderasi beragama dalam menjalankan praktek ajaran agama secara moderat.

“Praktek beragama dengan prinsip kemanusiaan, kemaslahatan umum, adil, berimbang, taat konstitusi, komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan penghormatan kepada tradisi harus selalu dipegang demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” terangnya.

Sebagaimana untuk diketahui, setelah mengikuti coaching ini, para peserta nantinya harus memiliki sertifikat sebagai syarat mengikuti lomba. Selanjutnya, peserta bisa mengirimkan karya dengan mengisi daftar lomba untuk jenis lomba pilihan masing-masing.

Lomba yang bisa diikuti, yaitu Debat Isu Islam Kontemporer (Islamic Trending Issue Debate Competition), Cipta Konten Islami di Media Sosial (Islamic Content Creator Challenge on Social Media) dan Proyek Inovasi Moderasi Beragama (Moderasi Beragama Innovation Project).

Peserta akan diseleksi oleh tim juri dan hanya yang lolos seleksi yang berhak melaju ke tahap berikutnya. Khusus untuk lomba debat, proses seleksinya akan dilaksanakan secara daring. Barulah ketika memasuki final akan dilaksanakan secara tatap muka. Peserta yang lolos final akan diundang ke Jakarta.