Kepala Pusat Gender dan Anak (PSGA) LPM UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Dr Nashriyah MA.

Kepala Pusat Gender dan Anak (PSGA) LPM UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Dr Nashriyah MA.

Banda Aceh (Pendis) --- Pusat Studi Gender dan Anak ( PGSA ) UIN Ar-Raniry Banda Aceh bersama TIM PKK Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat kolaborasi di Gampong Lamgugob Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh, Rabu (13/9/2023).

Kegiatan yang dirangkai dengan sosialisasi pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak, turut menghadirkan narasumber Kepala Pusat Gender dan Anak (PSGA) LPM UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Dr Nashriyah MA.

Dalam pemaparannya, Nashriyah memberikan pemahaman dan pendidikan terkait jenis-jenis pelecekan seksual, KDRT, bulying , tata cara dalam  mengantisipasi terjadinya kasus pelecehan sexual, KDRT dan bulying terhadap perempuan dan anak , cara serta cara penanganan kasus yang muncul di masyarakat.

Lebih lanjut, Nashriyah juga menyinggung terkait mitos yang menyatakan bahwa Kekerasan seksual hanya dilakukan oleh orang tidak dikenal. Faktanya, Kekerasan seksual dapat berupa pemaksaan hubungan seksual melalui ancaman, intimidasi atau kekuatan fisik, memaksakan hubungan seksual yang tidak diinginkan atau memaksa hubungan seksual dengan orang lain. Pelaku tidak terbatas kepada orang yang tidak dikenal. Namun, dapat berasal dari pasangan yang telah menikah, pacar, bahkan dari anggota keluarga.

"29 persen pelaku kekerasan seksual di ranah privat/personal pada tahun 2017 adalah pacar. sementara persentase perempuan 15-64 tahun yang pernah atau sedang menikah yang mengalami kekerasan fisik atau seksual dilakukan oleh pasangan pada tahun 2016 sebesar 10.6 persen," ungkap Dr Nashriyah.

Menurutnya, 6 persen bentuk kekerasan seksual dalam ranah privat terbanyak berupa kasus incest, yaitu kekerasan seksual oleh orang terdekat yang masih memiliki hubungan keluarga. Kekerasan seksual dalam ranah keluarga ini paling banyak dilakukan oleh ayah kandung, paman, kakak kandung dan kakek kandung.

Diakhir pemaparannya, Nashriyah berharap melalui kegiatan sosialisasi pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak ini lahirnya kebijakan  reusam gampong terkait pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak, khususnya kekerasan seksual.

"Tindak Kekerasan Seksual di gampong adalah hal yang niscaya, maka perlu hadir kebijakan/reusam gampong terkait pencegahan dan penanganan Kekerasan terhadap perempuan dan anak, khususnya kekerasan seksual," tegasnya.

Selanjutnya memberikan pendampingan korban oleh pihak gampong dengan cara menjalin kerjasama  dengan lembaga psikologi, advokat atau layanan hukum dan aparat keamanan. 

Dalam kesempatan tersebut, Nashriyah juga menyarankan terbentuknya tim pencegahan tindak kekerasan khususnya “KS” melalui SK pimpiman gampong dan mengalokasikan anggaran dalam pelaksanaan tugas  tim pencegah tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak di lingkungan gampong masing-masing serta mengintegrasikan  isu hak perempuan dan anak dalam berbagai program gampong.

Sementara itu, berdasarkan keterangan panitia pelaksana Dr Zubaidah MEd menjelaskan bahwa kegiatan pengabdian pertama hari ini dilaksanakan di gedung PKK desa Lamgugob dengan dihadiri oleh beberapa ibu-ibu PKK  yang merupakan perwakilan dari desa Lamgugob, Rukoh, Peurada, Ie Masen Kayee Adang, Tibang, Deah Raya, Alu Naga, Jeulingke, Darussalam, dan Kampung Pineung.

"Untuk peserta merupakan perwakilan ibu PKK per gampong 5 orang," ujar Zubaidah.

Selama enam bulan, kata Zubaidah bahwa ada 5 Agenda Utama yang dirancang untuk di implementasi kan selama enam bulan kedepan diantaranya yakni, Sosialisasi  Pencegahan dan penangganan Kekerasan terhadap perempuan dan anak bagi Pengurus PKK di Lingkungan Kecamatan Syiah Kuala, Pemberdayaan Ekonomi masyarakat Desa, dimana warga masyarakat setempat akan di latih dan diajarkan cara pembuatan sabun dari limbah minyak goreng bekas.

Kemudian, Pemberdayaan Ekonomi masyarakat desa dengan pelatihan pembuatan lilin dari limbah dan Sosialisasi  Pencegahan dan penangganan Kekerasan terhadap perempuan dan anak di Lingkungan Sekolah serta Kunjungan ke Panti Asuhan.

Dikarenakan kegiatan ini akan berlangsung selama 6 bulan ke depan sesuai agenda yang telah di tetapkan, PSGA UIN Ar-Raniry Banda Aceh melibatkan beberapa orang dosen dari berbagai fakultas di lingkungan UIN diantara nya , Dr Salami MA, Dr Zalikha MA, Dr Zubaidah MEd, Dr Nurbayani MAg, Dr Khairunnisa’ dan Dr Cut Nyak Dhien MA. []
 


Tags: # #PSGA