Siswa madrasah saat telah menyelesaikan karya seni batik bersama siswa lintas agama

Siswa madrasah saat telah menyelesaikan karya seni batik bersama siswa lintas agama

Jombang (Pendis) – Sebuah bentuk Langkah nyata dalam penerapan Moderasi Beragama yang dilakukan 80 siswa-siswi  muslim dan non muslim Jombang , dengan menghadirkan seni dan budaya Batik untuk menumbuhkan nilai-nilai toleransi di antara mereka di halaman gereja GKI Jombang yang berada di Jalan Prof Buya Hamka 4 ini, Kamis (12/1). 

Kegiatan ini yang diprakarsai oleh 5 lembaga Pendidikan yang diantaranya 3 Madrasah yang berada di Jombang, yakni MTs Alhikam Jombang, MA Alhikam Jombang, MI Islamiyah Perak Jombang, SD Kristen serta SMP Kristen Petra Jombang.

"Upaya ini merupakan langkah konkrit mengajarkan toleransi siswa/siswi berbeda etnis dan agama untuk lebih saling mengenal dan bekerja sama," ujar Ika Maftuhah Mustiqowati, kepala Madrasah al-Hikam Diwek Jombang salah satu penerima Penghargaan Anugerah GTK Kepala Madrasah Favorit Kementerian Agama Tahun 2022.

Dikatakannya, segala bentuk sikap intoleransi perlu dicegah sejak dini, Lembaga Pendidikan seperti madrasah harus berani mengambil inisiatif mempertemukan siswa-siswi nya dengan kelompok lain yang berbeda. 

Hal senada diungkapkan Jecqeline Adriana, kepala sekolah SMP Kristen Petra. Menurutnya, Kemerdekaan dalam pembelajaran toleransi kepada semua siswa sangatlah penting. 

"Kan sekarang sedang digalakkan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar oleh Kemendikbud Ristek. Kita perlu menyambut baik hal tersebut, Pertemuan siswa-siswi yang menganut agama Kristen dan Islam adalah bagian dari hal itu," ungkapnya.

Sebelum membatik bersama, semua siswa peserta mengikuti agenda school tour menyusuri lebih dekat komplek SD Kristen Petra, termasuk gereja yang ada di dekatnya, yakni GKI Jombang. Di sana, siswa-siswi yang beragama Islam mendapat kesempatan mengenal lebih jauh tentang kekristenan dan gereja.

Setelah itu, digelar praktik membatik secara bersama-sama. Satu kain dikerjakan 5-6 siswa-siswi berbeda agama. Mereka bersatu menghasilkan karya bersama.

"Saya senang dengan kegiatan seperti ini. Dapat teman baru dari sekolah Islam," kata Kezia Duma, siswi kelas 7 SMP Kristen Petra. 

Kezia berkelompok dengan, Adinda Lathifaturrohmah, siswi MTs Al-Hikam. Keduanya saling membantu menghasilkan motif batik berkompetisi dengan kelompok lain. 

Saat memberikan sambutan, Bapak Sumrambah, Wakil Bupati Jombang, mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya pendidikan progresif. 

Menurutnya, setiap agama mengajarkankan nilai toleransi yang perlu diimplementasikan, salah satunya, melalui kegiatan sekolah. 

"Kita perlu merawat nilai toleransi yang telah diwariskan Gus Dur. Apapun identitas kita, kita adalah saudara. Kita harus bergotong royong," papar Sumrambah dalam pidato sambutannya.

Ditempat yang berbeda, Moh. Isom selaku Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah mengatakan bahwa “Ini merupakan cara yang baik untuk mengajarkan anak-anak madrasah tentang betapa pentingnya menjaga nilai-nilai toleransi dan memanfaatkan keberagaman dalam bingkai Kebhinekaan sebagai alat pemersatu bangsa”, pada momen Jalan sehat dan deklarasi kerukunan memperingati HAB ke 77 Kementerian Agama di Jakarta (14/1). 

“Perbedaan tidak menghalangi anak-anak madrasah berkreasi dan berkarya bersama melalui pendekatan budaya, mereka saling bekerjasama menciptakan sebuah maha karya Batik yang sudah menjadi Warisan Budaya Bangsa Indonesia”, tambahnya.

“Islam hadir sebagai Rahmat bagi seluruh alam, Islam mengajarkan betapa pentingnya saling mengenal satu sama lain, sebab kita dilahirkan ke dunia berbeda-beda gender, ras, suku dan budaya serta Agama”, terang Isom.

“Perbedaan adalah Anugerah Terindah yang dimiliki oleh bangsa ini dan patut untuk terus kita jaga, toleransi tidak bisa hanya dikhotbahkan tanpa adanya keteladanan yang dituangkan dalam aksi nyata”, tegasnya

Apa yang sudah dilakukan madrasah ini, tentunya dengan tujuan agar siswa-siswi kita semakin dewasa menjalani kehidupan dan mampu menjadi manusia yang bijak menerima segala bentuk perbedaan yang ada”, tutupnya.

Dalam kegiatan membatik Bersama pelajar lintas agama ini juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan Kab. Jombang, Perwakilan Kantor Kementerian Agama Kab. Jombang dan perwakilan organisasi lintas Agama di Jombang. (Bahtiar)