Kepala dan Waka Madrasah laksanakan dialog interaktif di Radio Kota Batik.

Kepala dan Waka Madrasah laksanakan dialog interaktif di Radio Kota Batik.

Kota Pekalongan (Pendis) – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Pekalongan membuka rahasia sukses sebagai madrasah yang mendapat rangking 2 nasional melalui Radio Kota Batik.

Kepala MAN IC Pekalongan Khoirul Anam mengatakan bahwa dirinya mengakui hal tersebut merupakan membawa nama baik bukan hanya madrasah, namun juga kota Pekalongan, “Hal ini merupakan berkat maunah dari Allah,” kata Anam, di Kota Pekalongan Selasa (27/09/2022)

Dalam dialog yang bertema ‘Prestasi MAN Insan Cendekia Pekalongan’ ini, Wakil Kepala (Waka) Bidang Humas Dini Yuniar Safitri menambahi bahwa dari tahun-tahun sebelumnya MAN IC Pekalongan selalu mengalami lonjakan peringkat pada hasil UTBK.

“Peringkat LTMPT 2020 berada di peringkat 45 itutingkat SMA/MA se Indonesia kita mengalami kenaikan 11 tingkat di tahun 2021 menjadi peringkat ke 34 kemudian di tahun ini itu kita kenaikannya cukup drastis ada kenaikan 30, jadi kita berada di peringkat nomor 4 itu tingkat SMA/MA se Indonesia,” kata alumni Unes Semarang.

Eks Kepala MAN IC Paser melanjutkan, bahwa  MAN IC Pekalongan juga masuk ranking 4 tingkat SMA/MA se-Indonesia pada Top 1000 Sekolah Berdasarkan UTBKsebagaimana yang telah dirilis oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) tahun 2022.

“Ini merupakankebahagian tersendiri bagi MAN IC Pekalongan karena kita punya motto terdepan, terpercaya, dan selalu di hati.” Tutur Anam saat dialog di radio, awal bulan ini, Kamis (01/09/2022)

Anam melanjutkan, bahwa tantangan pada proses ikhtiar hingga meraih prestasi adalah perlu adanya sinergitas dan kolaborasi dari seluruh civitas akademik MANIC Pekalongan, baik peserta didik, guru dan tenaga pendidikan, maupun orang tua siswa.

Menurut penuturan mantan Waka Humas MAN 2 Model Samarinda, hal yang perlu dipertahankan dalam prestasi-prestasi tersebut adalah diperlukan adanya ikhtiar lahir dan batindalam menjaga keistiqomahan seperti dalam syair kitab لاَ لاَ أَ. 6 hal yang tercantum dalam kitab tersebut diantaranya, Pertama Rupane limpet, artinya cerdas. Kedua Loba, artinya semangat, Ketiga Sobar, atau sabar.

Lalu yang Keempat Ono sangune, artinya ada biaya, dan Kelima Pituduhe guru, artinya harus ada guru dan Sing sui mangsane. Yang artinya adalah belajar harus ada waktunya.

Selain itu, Anam melanjutkan lagi, bahwa MAN IC Pekalongan ini juga meraih prestasi yang telah diraih peserta didik MAN ICP. Diantaranya adalah sebanyak 9 siswa juara KSM tingkat Kota, 17 tim lolos proposal OPSI, Olimpiade Bahasa Arab tingkat Provinsi, 1 tim lolos Myres, Madrasah Student Leadership Award (MSLA), serta MAN ICP menjadi juara umum ajang OSN.

Saat dialog interaktif dengan pendengar radio. Kepala MAN IC menuturkan beberapa falasah hidup yang layak dipedomani sebagai pegangan. Seperti  “Khoirunnas anfa uhum linnas. Sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.  

Lalu, madrasah anfa uhum lil madrasah sebaikbaik madrasah adalah yang bermanfaat bagi madrasah lainnya. “Monggo datang ke ic agar kita bisa sharing atau berdaya sanding insya Allah tips dan trik untuk menjadi sekolah unggul atau madrasah unggul akan kami buka.” pungkas Anam.