Rektor Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr Mujiburrahman, MAg

Rektor Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr Mujiburrahman, MAg

Banda Aceh (Pendis) --- Rektor Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr Mujiburrahman, MAg mengajak alumni khususnya lulusan UIN Ar-Raniry Banda Aceh yang baru saja dikukuhkan sebagai sarjana pada wisuda gelombang pertama tahun 2023, untuk mengambil bagian dan berperan menyelesaikan berbagai persoalan di Aceh.

Pernyatan tersebut disampaikan Mujiburrahman di hadapan wisudawan program pascasarjana dan sarjana pada Rapat Senat Terbuka Wisuda hari ketiga Gelombang Pertama UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Kamis (26/1/2023) yang berlangsung di Gedung Auditorium Prof Ali Hasjmy Kopelma Darussalam Banda Aceh.

Dalam kesempatan tersebut, Mujib menyampaikan bahwa Kondisi Aceh hari ini yang dikenal sebagai Serambi Mekkah dan Negeri Syariat, tidaklah dalam kondisi baik-baik saja, banyak persoalan di Aceh yang perlu mendapatkan perhatian, pemikiran dan tindakan nyata dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Aceh.

"Saya mengajak para sivitas akademika UIN Ar-Raniry Banda Aceh, termasuk wisudawan dan wisudawati yang hari ini dikukuhkan sebagai sarjana untuk mengambil bagian dan berperan menyelesaikan berbagai persoalan di Aceh,"kata Mujiburrahman.

Menurut Mujib, kondisi Aceh hari ini yang berstatus sebagai Daerah Istimewa dan otonomi khusus, masih menyisakan rapor merah dalam berbagai aspek kehidupan. Ia mengungkapkan bahwa saat ini, Aceh masih termasuk provinsi termiskin di Sumatera dan menempati urutan kelima termiskin nasional dan Aceh juga provinsi dengan tingkat stunting/gizi buruk nomor tiga nasional.

Selain itu, Aceh juga sebagai  provinsi gawat darurat narkoba dan provinsi yang dengan tingkat inflasi nomor lima nasional serta tingkat kualitas dan mutu pendidikan di atas 10 besar.

"Dalam pandangan kami ada tiga hal yang mendesak untuk segera kita benah dan kita perbaiki bersama, sebagai solusi untuk memperbaiki dan membangun Aceh yang lebih baik yaitu benah dan perbaiki kualitas agama Masyarakat Aceh, perbaiki dan tata ulang pendidikan dan benah pranata sosial masyarakat Aceh," ungkapnya.