Rektor UIN Malang: Kekerasan Sampang, Gagalnya Sistem Pendidikan Islam

Rektor UIN Malang: Kekerasan Sampang, Gagalnya Sistem Pendidikan Islam

Pendis - "Selama ini telah terjadi kesalahan sistem pendidikan, khususnya pendidikan agama Islam yang hanya mengajarkan Islam secara ritual saja. Padahal banyak hal yang bisa diajarkan termasuk amal sholeh," kata Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof Dr Imam Suprayogo, Selasa (28/08).


Kasus kekerasan yang terjadi di Sampang, Madura, Jawa Timur, dinilai salah satu kegagalan sistem pendidikan di Indonesia terutama sistem pendidikan Islam. Masyarakat seharusnya tak hanya diajari ritual semata, tapi juga penerapan perdamaian dan menerima perbedaan agama dan aliran yang ada.


Padahal, lanjutnya, pendidikan Agama Islam juga mengajarkan banyak hal yang juga penting dan jauh dari sekedar ritual semata. Seperti, ilmu pengetahuan, keadilan, toleransi, hubungan antar manusia serta amal sholeh yang sangat jarang disentuh.


Hal tersebut disampaikan Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Jawa Timur Prof DR Imam Suprayogo, Selasa (28/8/2012). "Kehadiran agama Islam itu untuk membawa perdamaian. Bukan malah hadir untuk kekacauan dan menghadirkan kekerasan. Apalagi kekerasan terjadi sesama umat Islam," jelasnya.


Selama sistem pendidikan yang ada di Indonesia hanya mengajarkan Islam secara ritual, kekacauan dan kekerasan akan kerap terjadi. "Kalau yang diajarkan hanya secara ritual, konflik dan kekerasan akan selalu terjadi," akunya.


Seharusnya jelas Imam, pendidikan Islam juga harus mengajarkan lebih jauh tentang agama dan Islam. Tidak hanya sekedar ritual. "Islam itu menjaga betul perdamaian dan membenci kekerasan. Dari itu, mari ajarkan pengetahuan yang benar dan tepat, ajarkan keadilan dan juga ajari umat itu beramal soleh atas sesama," harap Imam.


Menurut Imam, mendidik umat untuk cinta kedamaian, keadilan dan menerima perbedaan aliran, jarang diterapkan. Hal tersebut yang membuat fanatisme yang berlebihan dan berujung kekerasan. "Saya berharap, kedepan harus ada regulasi dalam sistem pendidikan di Indonesia, dan sistem pendidikan Islam di berbagai lembaga pendidikan yang ada," ujarnya.


Dalam membentuk regulasi sistem pendidikan itu katanya, pemerintah harus melibatkan semua pihak. "Tidak hanya satu sumber. Tapi semua pihak harus dilibatkan. Karena hal itu menyangkut soal pengetahuan keagamaan yang menjadi kebutuhan semua orang," katanya.

(ra/dan berbagai sumber)


Tags: