Alfi dan Yosi, Pengembang Aplikasi Rumah-Qu dari UIN Salatiga

Alfi dan Yosi, Pengembang Aplikasi Rumah-Qu dari UIN Salatiga

Jakarta (Pendis) --- Urgensi untuk pencegahan dan penanggulangan pelecehan seksual dinilai semakin makin meningkat. Hal ini membuat 3 mahasiswa program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Salatiga terdorong untuk membuat aplikasi yang memungkinkan penggunanya untuk belajar hingga curhat.

“Aplikasi ini bernama Rumah-Qu, sebuah aplikasi tentang belajar edukasi seksual yang berbasis Al-Qur’an.” terang Yosi Dwi, salah satu dari 3 mahasiswa pengembang aplikasi ini.

Ia menjelaskan bahwa selain untuk sarana pembelajaran, aplikasi ini langsung terhubung dengan para pakar. Aplikasi ini digagas untuk membantu terwujudnya Sustainable Development Goals (SDGs) yang ke-16 yaitu kedamaian, keadilan dan penguatan lembaga.

“Selain fitur Rumah Edukasi, ada fitur Rumah Curhat sebagai layanan konsultasi dengan pakar psikolog dan tokoh agama serta fitur Rumah Berjuang sebagai layanan pengaduan hukum yang didampingi LKBHI” jelas Arif Dika, ketua tim pengembang Rumah-Qu.

Arif Dika mengaku dalam pengembangannya harus ekstra hati-hati karena isu pelecehan seksual adalah hal yang dinilai cukup sensitif dan tabu di perguruan tinggi. Selain itu, mereka harus mengamalkan nilai-nilai Al Qur'an secara nyata dan membuat fitur-fitur yang sejalan dan berdasarkan Al-Qur'an. 

“Target user aplikasi ini adalah para mahasiswa perguruan tinggi khususnya PTKI. Kami berharap aplikasi bisa terus dikembangkan dan dapat digunakan di perguruan tinggi lain. Kami pun berharap aplikasi ini juga meluas sehingga lebih banyak orang yang merasakan manfaat aplikasi ini.” Harap Alfi Ayu, anggota pengembang Rumah-Qu.

Disamping itu, Alfi Qonita, pembimbing project Rumah-Qu berharap bahwa dengan aplikasi ini masyarakat dapat lebih teredukasi lagi dan memahami tentang bahaya pelecehan seksual. Selian itu masyarakat juga bisa lebih dekat dengan Al-Qur'an dan mampu mengimplementasikan ayat-ayat Al-Qur'an secara nyata sebagaiman Rumah-Qu ini. 

“Dengan adanya aplikasi ini masyarakat tidak akan menganggap pelecehan seksual adalah hal yang tabu dan lebih berani untuk cuhat pada psikolog maupun melaporkan secara hukum tentang perbuatan pelaku” paparnya.

Aplikasi Rumah-Qu ini merupakan salah satu karya inovasi yang ditampilkan dan dilombakan pada ajang Olimpiade Agama, Sains dan Riset (OASE) ke-2 tahun 2023 ini. Ajang sekaligus pameran ini adalah babak final yang diselenggarakan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 14 hingga 17 Juni 2023.