Salah satu peserta Dai Cilik pada Gebyar PAI

Salah satu peserta Dai Cilik pada Gebyar PAI

Tangerang Selatan (Pendis) – Lomba Dai Cilik tingkat nasional di ajang Gebyar Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa TK Tahun 2022 tengah berlangsung. Gelaran Gebyar PAI ini diselenggarakan oleh Direktorat PAI Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Gebyar PAI TK merupakan kegiatan Kompetisi dan Ekshibisi bagi Guru PAI TK dan peserta didik TK dalam bidang seni, karya, keterampilan yang merupakan bagian dari kegiatan Ekstra Kurikuler Ekstrakurikuler PAI yang diselenggarakan di TK. 

Pada Tahun 2022 ini, Gebyar PAI TK dilaksanakan secara Nasional melalui Daring (dalam jaringan) untuk babak penyisihan, sedangka untuk babak final dilaksanakan secara Luring (luar jaringan), baik, untuk guru dan Siswa TK pada Direktorat Pendidikan Agama Islam.

Direktur PAI, Amrullah saat diwawancarai mengaku kagum dan terpukau dengan penampilan anak-anak TK pada lomba Dai Cilik ini. Menurutnya, ini ajang yang luar biasa yang dapat menampilkan potensi-potensi dari bibit unggul di seluruh penjuru Indonesia.

“Saya melihat ini kompetisi yang luar biasa, khususnya dari lomba dai cilik. Saya melihat potensi yang sangat membanggakan,” ungkap Amrullah di Tangerang Selatan pada Selasa (25/10/2022).

Amrullah optimis jika siswa-siswa terus dibina dan diolah akan memiliki potensi yang lebih baik lagi.

“Jadi anak itu memang kalau kita latih dan kita bina, nantinya akan lebih bagus lagi potensinya. Tidak hanya orang tuanya, tapi juga guru-gurunya juga terus ditingkatkan lagi potensinya,” ujarnya.

Salah satu dewan juri Dai Cilik, Muchtar mengaku penampilan anak- anak sangat luar biasa. Dirinya menyebut bahwa peserta Dai ini merupakan bibit unggul sebagai kader Dai-Daiyah masa depan.

“Para peserta ini memang sudah terlihat talenta hebatnya. Karakter-karakternya sudah muncul,” ungkapnya.
Muchtar berharap gelaran ini menjadi referensi pada program berikutnya pada SD SMP SMA agar talentanya terus berlanjut. Sebagai seorang juri, Muchtar mengaku mengalami kesulitan dalam menentukan juara, karena masing-masing peserta memiliki kekuatan dan karakter masing-masing.

“Penentuan juara akan didiskusikan lebih lanjut dengan serius, karena bagi saya sangat sulit menentukan juaranya,” kata Muchtar.