Direktur  PD Pontren saat memberikan arahan

Direktur PD Pontren saat memberikan arahan

Bogor (Pendis) - Kementerian Agama siap salurkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada Pesantren sebesar Rp 340 Miliar lebih pada Tahun 2023. Hal ini disampaikan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Ditjen Pendidikan Islam, Waryono pada kegiatan Sinkronisasi Data Penerima BOS pesantren Tahap I.

Kegiatan ini dimaksudkan agar dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pada Pesantren tepat sasaran dan sesuai dengan data valid yang terekam dalam data EMIS. 

Waryono menyatakan bahwa dalam penyaluran BOS pada Pesantren mempunyai tantangan tersendiri, karena selama ini pendidikan di pesantren tata kelola pendataan kurang mendapatkan perhatian. 

Menurut Waryono, Penyaluran BOS ini menjadi instrument penting bagi pemerintah untuk memperbaiki pendataan pendidikan di pesantren, karena jumlah besaran BOS yang disalurkan kepada pesantren berdasarkan data valid. 

“Kepada semua pihak yang terkait dengan tata kelola BOS pada Pesantren agar menghibahkan waktu dan perhatian yang lebih untuk membantu pesantren yang mengalami kendala dalam proses pendataan," pinta Waryono di Bogor pada Selasa (24/01/2023).

"Hal ini merupakan salah satu bentuk transformasi layanan umat yang diprogramkan oleh Kementerian Agama,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Direktur juga menyampaikan pesan agar penyaluran dan pemanfaatan dana BOS Pesantren harus akuntabel. Pesantren yang menerima BOS sekecil apapun harus membuat laporan pertanggungjawaban. 

Kasubdit Pendidikan Kesetaraan, Rahmawati menyatakan bahwa kegiatan ini melibatkan operator BOS pada Pesantren se Indonesia. Output dari kegiatan ini adalah data valid pesantren untuk ditetapkan sebagai penerima BOS Pesantren tahap I. 

“Pemerintah pada tahun Anggaran 2023 mengalokasikan dana sebesar Rp. 340.500.520.000 untuk BOS Pesantren. Dana tersebut akan disalurkan kepada satuan Pendidikan Diniyah Formal (PDF), Satuan Pendidikan Muadalah (SPM), dan Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS),” terang Rahmawati.

Kegiatan Sinkronisasi Data Penerima BOS pesantren Tahap I berlangsung pada tanggal 24-26 Januari 2023 di Bogor.