Peningkatan Kompetensi Guru dan Kepala MI/MTs

Peningkatan Kompetensi Guru dan Kepala MI/MTs

Bogor (Pendis) - Kementerian Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah mengajak Guru dan Kepala Madrasah untuk memahami bahwa di era disrupsi banyak aspek kehidupan yang berubah mengikuti perubahan zaman yang sedemikian cepat.

Demikian disampaiakan menggelar Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Muhammad Zain saat kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru dan Kepala MI/MTs tahun 2023.

Zain menyampaikan ketika memasuki era revolusi industry dan era post truth kepala  madrasah harus mulai merubah mindset mereka dan bekerja dengan cara yang berbeda. Menurutnya, bahwa sekarang adalah era dimana kepala madrasah harus menguasai informasi. 

Para tenaga pendidik juga harus mampu melakukan berbagai inovasi, di tengah kondisi dunia yang memasuki era VUCA atau Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity.

Era VUCA artinya terjadi perubahan yang sangat cepat, tidak terduga dan dipengaruhi banyak faktor.

"Kita hidup di era VUCA yang penuh dengan ketidakpastian dan perubahan yang cepat serta sulit diprediksi,” kata Zain di Bogor, Kamis (11/05/2023)

"Karena itu, para guru dan tenaga pendidikan harus mampu menjawab dan melakukan inovasi serta berprestasi dalam pengajaran dan pendidikan,” lanjutnya.

Selanjutnya pria yang akrab di sapa Zain menambahkan, peningkatan kompetensi bagi guru madrasah adalah dalam rangka untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Oleh karenanya akselerasi Transformasi Digital madrasah menjadi sangat penting. 

Hal ini juga tidak akan bisa terlaksana jika tidak dimulai dengan perubahan mindset, sehingga tidak selalu berpikir manual terus-menerus tapi sudah harus serba cepat. 


“Perubahan mindset tidak selalu muncul dari diri sendiri, kadang juga dengan cara dipaksa salah satunya dengan adanya wabah corona kemarin,” tutur Zain.

Selain itu menurutnya Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah juga perlu mengupgrade pengetahuannya tentang Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan sehingga dapat membantu dan memberikan kemudahan dalam memberikan layanan tertentu, salah satunya peningkatan kompetensi digital.

Perkembangan abad 21 menuntut guru untuk berkompetisi dengan artificial intelligence, sehingga Kepala Madrasah memiliki peran penting untuk dapat mencetak guru-guru yang memiliki digital mindset. Dalam hal ini, implementasi kurikulum merdeka pada proses pembelajaran PPG tentu menjadi sebuah keniscayaan untuk menunjang hal tersebut.

Menurut Zain, kurikulum merdeka memberikan ruang kebebasan bagi guru untuk senantiasa berkreasi karena kurikulum ini dirancang dengan tingkat fleksibilitas dan aksesibilitas yang tinggi.

Guru-guru dapat menyusun konten dan materi pembelajaran dengan menyesuaikan perkembangan skill abad 21. Sehingga siswa-siswa tidak hanya cakap secara materi, akan tetapi juga dapat membuat proyek-proyek pembelajaran yang berguna untuk mengatasi problem keseharian.

Pada kesempatan yang sama, Kasubdit Bina GTK MI/MTs Ainurrofiq mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk membentuk karakter profesi yang berorientasi kepada ukhrawi tidak semata-mata duniawi 

“Oleh karenanya, penguatan digital mindset secara personal maupun kelembagaan di semua jenjang satuan Pendidikan madrasah perlu segera diimpelementasikan secara merata,” tambahnya.

Dikatakan Rofiq, MI/MTs dari segi kuantitas pada posisi pendidikan dasar ini menjadi sangat penting pada peningkatan kompetensi guru dan kepala MI/MTS. Targetnya mentransfer ilmu pengetahuan melalui madrasah digital yang merupakan salah satu program unggulannya.

“Implementasinya tergantung kepada kepala madrasah. Dalam pembentukan madrasah digital terdapat 3 komponen penting, pertama, hardware, kedua software, ketiga brainware,” tukasnya.

Subkoordinator Bina Guru MI dan MTs, Mustofa Fahmi berharap dengan kegiatan ini, Guru dan Kepala MI/MTs dapat merefresh kompetensi dengan berbagai materi kekinian.

“Disampaikan juga berbagai informasi tentang kebijakan strategis dari Direktorat GTK Madrasah seperti Program PPG dan tata kelola beban kerja guru melalui SIMPATIKA,” lanjut Sekretaris Nasional PPG Madrasah ini.

Adapun materi yang disampaikan pada kegiatan ini meliputi: Manajemen Peningkatan SDM, Penguatan Moderasi Beragama dan Kurikulum Merdeka, Literasi Karya Tulis dalam meningkatkan jenjang karir, dan Best Practices Madrasah Digital dari beberapa Madrasah yang pernah di visitasi oleh Menteri Agama RI. 

Fahmi juga berharap gelaran kegiatan ini dapat menghasilkan produk pembelajaran atau bahan refleksi dalam bentuk portofolio dari seluruh peserta kegiatan yang memuat integrasi keilmuan dari materi yang disampaikan dengan implementasi madrasah digital. 

“Ini merupakan wujud dan komitmen Direktorat GTK untuk terus meningkatkan mutu kompetensi para guru madrasah. Hasil output kegiatan ini akan dijadikan sebagai dasar referensi dalam mengambil kebijakan strategis maupun teknis yg terintegrasi dgn grand desain Direktorat GTK Madrasah mendatang,” tutupnya.