Bersama Kepala Subdit Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat Pendidikan Tinggi Islam kemenag RI, Dr. H. Thobib Al Asyhar, S. Ag., M. Si.

Bersama Kepala Subdit Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat Pendidikan Tinggi Islam kemenag RI, Dr. H. Thobib Al Asyhar, S. Ag., M. Si.

Batusangkar (Pendis) - Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar menggelar sosialisasi Moderasi Beragama untuk lembaga kemahasiswaan selingkup universitas di Auditorium Kampus II. Kamis, (20/7/2023)

Kegiatan ini dibuka oleh Rektor UIN MY Batusangkar yang diwakili Wakil Rektor III, Dr. Sirajul Munir didampingi Dekan Fakultas Syariah, Prof. Dr. H. Zainuddin. Dengan mengahadirkan Kepala Subdit Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat Pendidikan Tinggi Islam kemenag RI, Thobib Al Asyhar, 

Dalam sambutannya Sirajul Munir mengatakan, pengetahuan moderasi beragama adalah hal yang mesti dimiliki oleh mahasiswa, terutama para pengurus Organisasi Kemahasiwaan (Ormawa).

Menurutnya pengertian moderasi beragama banyak disalah artikan oleh sebagian orang, termasuk mahasiswa yang tidak terlalu memahami arti yang sesungguhnya.

“Oleh karena itu, para pengurus Ormawa mesti mempelajari dan memahami moderasi beragama melalui kegiatan sosialisasi ini. Sebab mahasiswa menjadi pilar sebagai corong yang akan memberikan pemahan terhadap masyarakat atau rekan – rekanya,” ujar Sirajul Munir.

Disampaikan Sirajul Munir, UIN Mahmud Yunus sangat serius dalam menggalakkan pemahaman moderasi beragama dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh kampus.

“Di antaranya pada PBAK misalnya, kami selalu berikan materi moderasi beragama. Bahkan pada perumusan kurikulum juga disesuaikan dengan materi moderasi beragama,” sampainya.

Sirajul Munir mengingatkan mahasiswa agar serius dalam mengikuti kegiatan sosialisasi moderasi beragama ini.

“Ikutilah dengan serius, agar tidak salah pengertian terkait moderasi beragama. Sebab ini sejalan dengan semangat nasional untuk kerukunan umat beragama,” katanya.

Senada, Dekan Fakultas Syariah, Zainuddin mengatakan bahwa lembaga kemahasiswaan, aktivis, tokoh mahasiswa mesti memiliki pemahaman yang utuh terkait moderasi beragama.

Sebab, point penting dalam materi tersebut adalah menjaga persatuan, keutuhan dan kedamaian di antara banyaknya suku, budaya, agama, dan etnis yang ada di Indonesia.

“Ini tugas penting yang harus disampaikan oleh para aktivis kepada masyarakat. Agar setiap perbedaan tidak lagi mendatangkan perselisiahan, tetapi dapat mempererat tali persatuan,” tutupnya.